Pengertian dan Pengelompokan Konsep Kimia
8:32 AM
Edit
Konsep merupakan
sekumpulan atribut atau karakteristik umum terhadap semua contoh (orang, obyek,
kejadian, ide) dari kelompok tertentu (bentuk, jenis, kategori) atau
karakteristik yang menjadikan bagian tertentu sebagai contoh dari sesuatu yang
membedakannya dari noncontoh. Konsep terdiri atas label konsep yang merupakan satu atau lebih istilah yang digunakan untuk menggambarkan seluruh contoh dari
konsep tersebut dan karakteristik konsep yang merupakan penjelasan dari label
konsep yang bersangkutan (Ehrenberg, 1985). Konsep sebagai penyajian internal
dari sekelompok stimulus harus disimpulkan dari perilaku. Definisi verbal dari
suatu konsep umumnya tidak dapat mengungkapkan semua hubungan antar suatu
konsep dengan konsep lain (Dahar, 1989). Konsep-konsep
dapat dibedakan dalam 7 dimensi (Flavel, 1970) meliputi:
a. atribut,
yang dapat berupa fisik ataupun fungsional.
b. struktur,
yang menunjukkan keterkaitan atribut-atribut konsep. Keterkaitan ini dapat
konjungtif, disjungtif dan relasioanl.
c. keabstrakan,
yang membedakan atas konkrit dan abstrak.
d. keinklusifan,
yang menggambarkan luas atau sempitnya ruang lingkup suatu konsep.
e. keumuman,
yang menggambarkan banyak (superordinat) atau sedikitnya (subordinat) hubungan
suatu konsep dengan konsep lain.
f. ketepatan,
yang menggambarkan kejelasan definisi atau suatu konsep sehingga mudah
membedakannya dari noncontoh.
g. kekuatan,
menggambarkan pentingnya konsep berdasarkan pendapat umum.
Struktur abstrak konsep yang dinyatakan
dalam dimensi-dimensi konsep tersebut merupakan inti logis(logic core) suatu konsep (Schaefer, 1978) yaitu
karakteristik yang memberi arti terhadap suatu label konsep. Pemahaman inti
logis konsep dapat digambarkan dalam grafik tiga dimensi. Dimensi pemahaman horizontal menggambarkan
kekompleksan suatu konsep, yang membedakan konsep atas komponen atau sistem.
Dimensi pemahaman vertikal
menunjukkan keabstrakan konsep, yang membedakan konsep atas subordinat atau
superordinat. Hubungan kedua dimensi logis pemahaman konsep ini yang dinyatakan
sebagai jumlah dari kedua dimensi pemahaman tersebut, dijadikan sebagai dimensi
ketiga pemahaman konsep (Doerner, 1974).
Ilmu kimia sebagai salahsatu disiplin IPA dibangun oleh
konsep-konsep kimia. Sebagai konsep IPA maka kimia harus disepakati oleh para
pakar pada disiplin ilmu yang bersangkutan. Konsep-konsep kimia dapat dikelompokkan berdasarkan atribut-atribut
konsep menjadi 6 kelompok (Herron, 1977) yaitu:
a.
konsep konkrit, yaitu
konsep yang contohnya dapat dilihat, misalnya gelas kimia, tabung reaksi, spectrum.
b.
konsep abstrak, yaitu
konsep yang contohnya tak dapat dilihat, misalnya atom, molekul, inti.
c.
konsep dengan atribut
kritis yang abstrak tetapi contohnya dapat dilihat, misalnya unsur, senyawa.
d.
konsep yang berdasarkan
suatu prinsip, misalnya mol, campuran, larutan.
e.
konsep yang melibatkan
penggambaran symbol, misalnya lambang unsur, rumus kimia, persamaan reaksi.
f.
konsep yang menyatakan
suatu sifat, misalnya elektropositif, elektronegatif, eksplosif dan
konsep-konsep yang menunjukkan atribut ukuran meliputi ion, kg, g (ukuran
massa), M, m, pH, (ukuran konsentrasi), C, ses (ukuran muatan listrik).
Dengan dasar pengelompokan tersebut berbagai konsep
kimia dapat dikelompokkan. Untuk meyakinkan bahwa suatu konsep telah dimasukkan
dalam kelompok yang tepat, maka pada saat pengelompokkannya perlu dicantumkan
secara lengkap karakteristik suatu konsep. Karakteristik suatu konsep meliputi
definisi konsep, atribut konsep, kedudukannya terhadap konsep lain, contoh dan
non contoh. Atribut konsep dapat berupa atribut kritis dan atribut variabel.
Atribut kritis merupakan cirri-ciri utama suatu konsep yang merupakan
penjabaran dari definisi konsep. Atribut variabel menunjukkan cirri-ciri konsep
yang nilainya dapat berubah tetatpi besaran dan satuannya tetap. Contoh
karakteristik konsep yang lengkap adalah sebagai berikut:
Label konsep : Campuran
Definisi : Campuran
adalah kumpulan dua atau lebih zat yang
masing-masing
tetap memiliki sifat-sifat khasnya.
Atribut kritis :
1) Dua atau lebih zat dapat pula zat tertentu
dengan dua atau lebih fasa.
2) Setiap
zat mempertahankan cirri khasnya.
Atribut variabel:
1) Komposisi
2) Massa
3) Warna
4) Ukuran
partikel setiap zat
5) Jumlah
komponen
Konsep superordinat : zat,
materi
Konsep koordinat : zat
murni
Konsep subordinat :
homogen, heterogen
Contoh Noncontoh
semen besi
tanah intan
udara oksigen
susu air
minyak dan air butane
es dan air es
Analisis konsep seperti ini dapat mengarahkan guru untuk
mengajarkan konsep yang bersangkutan (Markle and Tiemann, 1970; Romberg, et.al,
1971; Klausmeier, et.al, 1974). Suatu konsep dapat dipahami sebagai inti logis,
yang polanya tidak dipengaruhi oleh aplikasi konsep bagi yang mempelajarinya
(Schaefer, 1979).