-->

Ads

Pengertian dan Pengelompokan Konsep Kimia



Konsep merupakan sekumpulan atribut atau karakteristik umum terhadap semua contoh (orang, obyek, kejadian, ide) dari kelompok tertentu (bentuk, jenis, kategori) atau karakteristik yang menjadikan bagian tertentu sebagai contoh dari sesuatu yang membedakannya dari noncontoh. Konsep terdiri atas label konsep yang merupakan satu atau lebih istilah yang digunakan untuk menggambarkan seluruh contoh dari konsep tersebut dan karakteristik konsep yang merupakan penjelasan dari label konsep yang bersangkutan (Ehrenberg, 1985). Konsep sebagai penyajian internal dari sekelompok stimulus harus disimpulkan dari perilaku. Definisi verbal dari suatu konsep umumnya tidak dapat mengungkapkan semua hubungan antar suatu konsep dengan konsep lain (Dahar, 1989). Konsep-konsep dapat dibedakan dalam 7 dimensi (Flavel, 1970) meliputi:
a.       atribut, yang dapat berupa fisik ataupun fungsional.
b.      struktur, yang menunjukkan keterkaitan atribut-atribut konsep. Keterkaitan ini dapat konjungtif, disjungtif dan relasioanl.
c.       keabstrakan, yang membedakan atas konkrit dan abstrak.
d.      keinklusifan, yang menggambarkan luas atau sempitnya ruang lingkup suatu konsep.
e.       keumuman, yang menggambarkan banyak (superordinat) atau sedikitnya (subordinat) hubungan suatu konsep dengan konsep lain.
f.       ketepatan, yang menggambarkan kejelasan definisi atau suatu konsep sehingga mudah membedakannya dari noncontoh.
g.      kekuatan, menggambarkan pentingnya konsep berdasarkan pendapat umum.
Struktur abstrak konsep yang dinyatakan dalam dimensi-dimensi konsep tersebut merupakan inti logis(logic core) suatu konsep (Schaefer, 1978) yaitu karakteristik yang memberi arti terhadap suatu label konsep. Pemahaman inti logis konsep dapat digambarkan dalam grafik tiga dimensi. Dimensi pemahaman horizontal menggambarkan kekompleksan suatu konsep, yang membedakan konsep atas komponen atau sistem. Dimensi pemahaman vertikal menunjukkan keabstrakan konsep, yang membedakan konsep atas subordinat atau superordinat. Hubungan kedua dimensi logis pemahaman konsep ini yang dinyatakan sebagai jumlah dari kedua dimensi pemahaman tersebut, dijadikan sebagai dimensi ketiga pemahaman konsep (Doerner, 1974).
Ilmu kimia sebagai salahsatu disiplin IPA dibangun oleh konsep-konsep kimia. Sebagai konsep IPA maka kimia harus disepakati oleh para pakar pada disiplin ilmu yang bersangkutan. Konsep-konsep kimia dapat dikelompokkan berdasarkan atribut-atribut konsep menjadi 6 kelompok (Herron, 1977) yaitu:
a.    konsep konkrit, yaitu konsep yang contohnya dapat dilihat, misalnya gelas  kimia, tabung reaksi, spectrum.
b.   konsep abstrak, yaitu konsep yang contohnya tak dapat dilihat, misalnya atom, molekul, inti.
c.    konsep dengan atribut kritis yang abstrak tetapi contohnya dapat dilihat, misalnya unsur, senyawa.
d.   konsep yang berdasarkan suatu prinsip, misalnya mol, campuran, larutan.
e.    konsep yang melibatkan penggambaran symbol, misalnya lambang unsur, rumus kimia, persamaan reaksi.
f.    konsep yang menyatakan suatu sifat, misalnya elektropositif, elektronegatif, eksplosif dan konsep-konsep yang menunjukkan atribut ukuran meliputi ion, kg, g (ukuran massa), M, m, pH, (ukuran konsentrasi), C, ses (ukuran muatan listrik).
Dengan dasar pengelompokan tersebut berbagai konsep kimia dapat dikelompokkan. Untuk meyakinkan bahwa suatu konsep telah dimasukkan dalam kelompok yang tepat, maka pada saat pengelompokkannya perlu dicantumkan secara lengkap karakteristik suatu konsep. Karakteristik suatu konsep meliputi definisi konsep, atribut konsep, kedudukannya terhadap konsep lain, contoh dan non contoh. Atribut konsep dapat berupa atribut kritis dan atribut variabel. Atribut kritis merupakan cirri-ciri utama suatu konsep yang merupakan penjabaran dari definisi konsep. Atribut variabel menunjukkan cirri-ciri konsep yang nilainya dapat berubah tetatpi besaran dan satuannya tetap. Contoh karakteristik konsep yang lengkap adalah sebagai berikut:
Label konsep   : Campuran
Definisi           : Campuran adalah kumpulan dua atau lebih zat yang
masing-masing tetap  memiliki sifat-sifat khasnya.
Atribut kritis   :
1)  Dua atau lebih zat dapat pula zat tertentu dengan dua atau lebih fasa.
2)      Setiap zat mempertahankan cirri khasnya.
Atribut variabel:
1)      Komposisi
2)      Massa
3)      Warna
4)      Ukuran partikel setiap zat
5)      Jumlah komponen
Konsep superordinat   : zat, materi
Konsep koordinat       : zat murni
Konsep subordinat      : homogen, heterogen
            Contoh                                                            Noncontoh
            semen                                                  besi
            tanah                                                   intan
            udara                                                   oksigen
            susu                                                     air
            minyak dan air                                                butane
            es dan air                                             es
Analisis konsep seperti ini dapat mengarahkan guru untuk mengajarkan konsep yang bersangkutan (Markle and Tiemann, 1970; Romberg, et.al, 1971; Klausmeier, et.al, 1974). Suatu konsep dapat dipahami sebagai inti logis, yang polanya tidak dipengaruhi oleh aplikasi konsep bagi yang mempelajarinya (Schaefer, 1979).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel