-->

Ads

Perlakuan Pada Ternak Sebelum Dipotong

Syarat Ternak yang akan dipotong dan Kebersihan Tempat   Penampungan di RPH. Syarat ternak yang akan dipotong adalah kondisi  ternak harus dalam  keadaan sehat dan segar, untuk itu setelah ternak tiba dirumah potong perlu  diistirahatkan terlebih dahulu sampai kondisi ternak kembali segar. Untuk  hewan betina  besar bertanduk, boleh dipotong dengan syarat : 

  • 1.  Tidak dipotong untuk diper jual belikan. 
  • 2.  Betina tersebut mendapat kecelakaan. 
  • 3.  Betina itu terkena penyakit yang bisa menimbulkan kematian. (misalnya
  • penyakit kembung perut). 
  • 4.  Betina tersebut dapat membahayakan manusia. 
  • 5.  Menurut peraturan yang dibuat harus disembelih (umumnya dalamrangka memberantas penyakit).
Bila ternak telah melakukan perjalanan yang panjang dan ternak  terlihat lelah, segera setelah diturunkan dari truk atau alat angkut lainnya, ternak-ternak ini digiring ketempat yang sudah tersedia air untuk minum dan dilakukan  penyemprotan dengan air dingin, hal ini bukan saja agar ternak menjadi bersih namun juga akan dapat mengu-rangi stress  serta  menekan adanya bilur-bilur darah  pada  bagian dibawah  kulit (sub-cutan). Lama waktu istirahat dianjurkan selama 2 hari, meskipun kadang-kadang istirahat selama 2 hari ini belum mencukupi. Pada saat istirahat semua ternak harus diberi makan dan minum yang baik dan cukup meskipun beberapa ternak  mungkin tidak mau makan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah keadaan dari tempat penampungan  ternak di Rumah Potong, yang kadang-kadang merupakan sumber kontaminasi bakteri pathogen (penyebab  penyakit). Karena ada kemungkinan ternak yang  pernah datang berasal dari suatu daerah, sedang ada dalam keadaan infeksi subklinis dan hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kualitas daging.

Lantai tempat penampungan ternak harus dibuat sedemikian  rupa  sehingga mudah dibersihkan, karena  jika  diantara ternak  yang sehat terdapat ternak yang  menderita  penyakit Salmonelosis, maka besar kemungkinan akan terjadi  penularan  yang cepat yang dapat menimbulkan resiko dimana dalam  Rumah Potong Hewan itu timbul pencemaran. Kandang untuk peristirahatan ternak harus cukup luasnya serta menyenangkan bagi ternaknya dan lebih baik lagi  bila kandang  disekat-sekat menjadi unit-unit yang  lebih  kecil, guna  mencegah gerombolan yang terlalu banyak. Jalan  menuju ruang penyembelihan harus mudah dan apabila ternak yang  akan dipotong  itu adalah ternak besar yang dipelihara di  padang penggembalaan  maka pada sisi lorong harus  dipagari  dengan menggunakan tiang-tiang yang kuat. 

Pada  saat ternak beristirahat pemeriksaan  ante-mortem (sebelum ternak disembelih) sudah mulai dijalankan. Pemeriksaan ante-mortem ini sangat penting dilakukan karena merupakan salah satu proses pencegahan penyakit terhadap konsumen. Dalam hal ini "pemeriksa" harus memiliki pengetahuan mengenai kesehatan masyarakat dan juga cukup berpengalaman  dalam menangani  ternak-ternak yang akan dipotong. Hal  lain  yang juga penting yaitu perlakuan terhadap ternak itu sendiri.

Perlakuan yang kasar pada ternak sebelum dipotong akan menyebabkan memar pada daging sehingga akan menurunkan  kualitas dari pada karkas. Oleh karena itu untuk mengurangi penurunan kualitas karkas, stres lingkungan  harus  dihindari dan ternak harus diperlakukan dengan baik. Pada  umumnya petugas Rumah Potong yang  sepanjang  dan setiap  waktu kerjanya berhubungan dengan ternak cenderung kasar dalam memperlakukan ternak yang akan dipotong. 

Pemeriksaan Ante-mortem. 

Pada pemeriksaan ante-mortem, hal-hal yang perlu dilakukan adalah :
1.  Mengidentifikasi dan menyingkirkan pemotongan ternak-ternak yang terkonta-minasi/terserang  penyakit  terutama penyakit  yang dapat menulari manusia yang  mengkonsumsinya.
2.  Mengidentifikasi dan memisahkan pemotongan ternak yang dicurigai terkontaminasi/terserang   penyakit,   dengan syarat  dagingnya baru bisa dijual bila telah  dilakukan pemeriksaan  post-mortem (setelah dipotong)  dan  ternak-ternak  ini harus dipotong terpisah dengan  ternak-ternak lain yang nyata sehat. 
3.  Mencegah agar ternak yang kotor tidak memasuki Rumah  Potong,  hal  ini untuk mencegah agar lantai  Rumah  Potong tidak  kotor. Ternak yang
kotor dalam Rumah  Potong  akan menjadi sumber kontaminasi/ penyebaran bakteri yang  peluangnya  sangat  tinggi terhadap karkas  yang  selanjutnya dapat menulari konsumen.
4.  Melakukan pemeriksaan epizootic (penyakit -penyakit ternak yang  bisa menular pada manusia).  Pemeriksaan  terhadap jenis penyakit ini harus dilakukan sedini mungkin seperti pada  penyakit Mulut dan Kuku, Anthrax dan penyakit  lain yang sejenis. Gejala-gejala penyakit seperti tersebut di atas harus diketahui dengan jelas. Penyakit Anthrax dapat diketahui dengan melihat keluarnya darah dari lubang-lubang pembuangan,  radang paha dapat dilihat dengan adanya suara berkerisik bila paha diraba, penyakit mulut dan kuku dapat diketahui dari ludah yang berlebihan keluar. Selain penyakit-penyakit seperti tersebut juga yang harus diwaspadai adalah penyakit mastitis, endometritis, vaginitis, enteritis, arthritis dan panaritium. 
5.  Memeriksa umur ternak dengan teliti dan benar, agar tidak tertukar antara daging dari ternak muda yang  kualitasnya baik  dengan daging yang berasal dari ternak  yang  sudah tua yang umumnya kualitasnya kurang baik.
6.  Ternak yang akan dipotong harus diawasi siang dan  malam, karena serangan  penyakit  bisa  datang   sewaktu-waktu, sehingga  bila ada yang terserang mendadak  dapat  segera diketahui sedini mungkin. Penyakit  Anthrax yang akut dapat berkembang   malam  hari meskipun siang  harinya ternak terlihat  normal,  namun pada pagi harinya kedapatan sudah mati. 
7.  Cara hewan bergerak dan respon hewan terhadap benda yang dilihatnya. Pada hewan yang sakit respon terhadap benda disekitar kurang baik dan pergerakan dari hewan tersebut akan lambat.
8.  Permukaan luar kulit pun harus diperhatikan dengan baik. Hewan yang sehat bulunya akan terlihat mengkilat dan turgornya baik, selain itu kelenjar-kelenjar lymphe dibawah kulit harus diperhatikan, bila ada pembengkakan harus dicurigai hewan itu terkena penyakit. 
9.  Pada alat pencernaan yang harus mendapat perhatian adalah bibir dan hidung apakah basah atau tidak, cara mengunyah atau memamah biak. Bila hewan menderita diarhe, maka akan terlihar feces kering menempel pada pangkal ekor.
10.   Kondisi tubuh hewan apakah gemuk, kurus atau sedang. Kondisi hewan yang kurus bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan diantaranya oleh penyakit.  Pada saat melakukan ante-mortem ternak  harus diobservasi pada saat  ternak istirahat.Ternak-ternak yang berbaring memisahkan diri dari  kelompoknya  harus  dicurigai, karena ternak  yang  sakit  cenderung memisahkan  diri dari kelompoknya, kejadian ini  tidak  akan terjadi  bila ternak tidak sedang dalam  keadaan  istirahat. Keadaan seperti ini  penting untuk diperhatikan karena  merupakan  adanya indikasi yang tidak berjalan normal pada  ternak tersebut.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel