Perawatan Ibu dalam Masa Nifas
9:16 AM
Edit
Perawatan Ibu dalam Masa Nifas
Perawatan postpartum dimulai sebenarnya sejak kala uri dengan menghindarkan adanya kemungkinan-kemungkinan perdarahan postpartum dan infeksi. Bila ada laserasi jalan lahir atau luka bekas episiotomi, lakukan penjahitan dan perawatan luka dengan sebaik-baiknya. Penolong persalinan harus tetap waspada, sekurang-kurangnya satu jam postpartum, untuk mengatasi kemungkinan terjadinya perdarahan postpartum (Winkjosastro, 2002).
Menurut Mochtar (1998), asuhan post partum meliputi :
Perawatan postpartum dimulai sebenarnya sejak kala uri dengan menghindarkan adanya kemungkinan-kemungkinan perdarahan postpartum dan infeksi. Bila ada laserasi jalan lahir atau luka bekas episiotomi, lakukan penjahitan dan perawatan luka dengan sebaik-baiknya. Penolong persalinan harus tetap waspada, sekurang-kurangnya satu jam postpartum, untuk mengatasi kemungkinan terjadinya perdarahan postpartum (Winkjosastro, 2002).
Menurut Mochtar (1998), asuhan post partum meliputi :
1. Mobilisasi
Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat, tidur terlentang selam 8 jam pasca persalinan. Kemudian boleh miring kekanan dan kekiri untuk mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli. Pada hari kedua diperbolehkan duduk, hari ke tiga jalan-jalan, dan hari kempat atau ke lima sudah boleh pulang. Mobilisasi diatas mempunyai variasi, bergantung pada komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka.
2. Diet
Makanan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori. Sebaiknya makan makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran dan buah-buahan.
3. Miksi
Hendaknya kencing dapat dilakukan sendiri secepatnya. Kadang-kadang wanita sulit kencing, karena perasaan takut, sakit ataupun perasaan perih selama nifas. Bila kandung kemih penuh dan wanita sulit kencing, sebaiknya dilakukan kateterisasi. Jika kandung kemih tidak dikosongkan maka akan menganggu kontraksi pada uterus sehingga menyebabkan perdarahan.
4. Defekasi
Buang air besar harus dapat dilakukan secepatnya. Bila masih sulit buang air besar dan terjadi obstipasi apalagi berak keras dapat diberikan obat laksans peroral atau per rektal, jika masih belum bisa dilakukan klisma.
5. Perawatan payudara
Perawatan payudara telah dimulai sejak wanita hamil supaya puting susu lemas, tidak keras dan kering sebagai persiapan menyusui bayinya. Dianjurkan sekali supaya ibu menyusui bayinya karena sangat baik untuk kesehatan bayinya.