-->

Ads

Cara Pemeriksaan Air Susu Terhadap Pemalsuan

Pemeriksaan Air Susu Terhadap Pemalsuan

Pemeriksaan air susu  terhadap kemungkinan pemalsuan tidak mudah. Hasil pemeriksaan sesungguhnya  hanya berarti kalau air susu yang diperiksa dibandingkan dengan hasil pemeriksaan susu kandang, yang langsung berasal dari

pemerahan sapi. Disamping itu  air susu setiap hari dapat berbeda, perbedaan ini lebih nyata pada seekor sapi dari pada susu campuran dari berbagai sapi. Perbedaan ini disebabkan karena makanan dan keadaan sapi-sapinya sendiri. Pemalsuan dapat dilakukan sedemikian rupa sehingga air susu tidak memperlihatkan adanya penyingkiran  susunannya. Hal berikut ini hendaknya mendapat perhatian:

  • Tiap-tiap air susu yang B.J-nya rendah harus diawasi misalnya lebih rendahdari 1,0280, walaupun tidak semuanya dipalsukan dengan penambahan air.
  • Bila disamping itu didapatkan kadar lemak rendah,  maka kemungkinan pemalsuan lebih besar.
  • Dalam hal itu %lemak dalam bahan kering dapat dihitung. Bila kadar lemak dalam bahan kering lebih rendah dari 2.5%, maka air susu harus dikatakan abnormal.
  • Pemalsuan dengan air dapat dibuktikan  selanjutnya, bila titik  beku atau angka refraksi air susu diperiksa. Air susu di Indonesia mempunyai titik beku normal diantara 0°C dan – 0,520°C, sedangkan angka refraksi minimal harus 34 (Milk Codex).  Perubahan-perubahan air susu dapat  pula terjadi karena perubahan makanan yang diberikan.
  • Bila B.J air susu normal, akan tetapi kadar lemaknya rendah, maka biasanya hal ini disebabkan oleh pengambilan kepala susu (krim), juga % lemak di dalam bahan kering sangat rendah. Dalam hal  ini penetapan titik beku air susu sangat penting.    
Pemalsuan air susu dan perubahan yang terjadi

1.  Pemalsuan dengan air

a.  Kalau sedikit air ditambahkan,  aspek air susu tidak berubah.  Kalau air ditambah dalam jumlah banyak, maka  susu akan encer dan  kebiru-biruan. Umumnya pemalsuan mengakibatkan :
  • b.  Titik beku naik
  • c.  Angka refraksi turun
  • d.  Berat jenis, kadar lemak dan kadar bahan kering turun.
  • e.  % lemak bahan kering tetap
  • f.  Kadang-kadang dapat dinyatakan adanya nitrat.

Membuktikan adanya nitrasi adalah sebagai berikut :

  • a.  0.5 gr diphenylamine dilarutkan didalam campuran 100 cc asam belerang dan 20cc aguadest.
  • b.  Kira-kira 2 cc larutan ini dimaksudkan kedalam cawan porselen.
  • c.  Ditambahkan secara perlahan-lahan  0.5 cc serum calcium chlorida susu yang tersangka  kedalam larutan b  tersebut  di atas  sehingga tidak  tercampur menjadi satu.
  • d.  Reaksi positif kalau terbetuk cincin biru
Catatan :    -  Asam belerang yang dipakai tidak boleh mengandung nitrat
 -  Cincin yang berwarna biru muda tidak bereaksi positif

2.  Pemalsuan dengan Skim Milk atau mengurangi Krim

Pemalsuan ini umumnya mengakibatkan :
a.  B.J. naik
b.  Kadar lemak turun
c.  Kadar bahan kering turun
d.  Kadar lemak dalam bahan kering turun
e.  Titik beku mungkin tidak menyimpang.

3.  Pemalsuan dengan  penambahan air  dan  skim milk atau dengan  pengambilan

krim dan penambahan air (Pemalsuan Berganda). Bila air susu ditambah air dan skim milk dalam perbandingan yang betul atau krim diambil dari susu kemudian ditambah air dalam perbandingan yang betul, maka air susu akan :

a.  Berat jenis tidak berubah
b.  Kadar lemak turun
c.  Kadar bahan kering akan turun
d.  Kadar lemak dalam bahan kering akan turun juga.

4.  Pemalsuan dengan santan, mengakibatkan :

a.  Angka refraksi turun
b.  Kadar lemak naik
c.  Daya pisah krim menjadi lambat
d.  Angka katalase naik
e.  Kadar gula naik
f.  Terdapat butir-butir lemak besar dari sel-sel tumbuhan (mikroskop)

5.  Pemalsuan dangan air kelapa

Pemalsuan ini kadang-kadang karena susu berbau kelapa, maka jarang dilakukan orang. Akibatnya pemalsuan :
a.  Angka refraksi turun
b.  Kadar lemak naik
c.  Daya pisah krim menjadi lambat
d.  Angka katalase naik
e.  Kadar gula
f.  Terdapat butir-butir lemak besar dari sel-sel tumbuhan (mikroskop)
Susu  yang disangka dipalsukan dengan santan, hendaknya sedimen atau bagian lemaknya diperiksa  secara mikroskopis pada  pembesaran rendah. Bila ditemukan hanya satu butir lemak besar, maka sangkan terhadap pemalsuan sudah sangat dikuatkan.

6.  Pemalsuan dengan air beras/air tajin

Pemalsuan secara ini sering dilakukan. Pemalsuan ini dapat dibuktikan secara kimiawi atau dengan mikroskop.

a.  Pemeriksaan Kimiawi

Di dalam tabung reaksi dicampurkan 10 cc  air susu dengan 0.5 cc larutan asam asetat (acetic acid) kemudian dipanaskan dan disaring degan kertas saring. Kepada filtratnya diteteskan 4 tetes larutan lugol. Reaksi negatif, jika warna cairan menjadi hijau dan reaksi poritif jika warna cairan menjadi biru.
b.  Pemeriksaan dengan mikroskop 
Di dalam  sediaan natif  susu atau sedimennya dapat dilihat butir-burir amylumnya.

7.  Pemalsuan dengan susu masak

Pemalsuan ini sering dilakukan. Konsumen lebih suka minum susu pada pagi hari, karena itu sore hari susu banyak sisa diperusahaan atau pada peternakan rakyat. Sisa itu dimasak  lalu didinginkan dan disimpan. Besok paginya susu yang telah dimasak itu dicmpur dengan susu segar berasal dari pemerahan pagi hari. Inipun merupakan pemalsuan yang dapat dibuktikan secara kimia atau mikroskopi

8.  Pemalsuan dengan susu kambing

Air susu yang dipalsukan dengan susu kambing akan berbau tajam dari kambing. Dengan demikan akan mudah dibuktikan pemalsuan tersebut.

9.  Pemalsuan dengan susu kaleng atau penambahan gula

Dibuktikan dengan reaksi Conradi sebagai berikut : Di dalam cawan porselen dicampur : resorcin 100 mg, air  susu 25 ml dan HCl 2.5 ml. Campuran ini dimasak sampai mendidih selama 5  menit sambil diaduk-aduk perlahan-lahan. Bila terjadi warna ungu membuktikan adanya pemalsuan susu dengan susu manis. Bila terjadi warna coklat membuktikan pemalsuan dengan susu kaleng yang tak bergula.

10. Pemalsuan dengan tepung

Sering orang melakukan pemalsuan susu segar dengan  menambahkan air kemudian  ditambah dengan tepung segar supaya berat jenis susu tetap tinggi. Maka untuk itu dapat diketahui dengan cara sebagai berikut :
a.  Kocok susu yang tersangka secara sempurna 
b.  Teteskan susu tersebut sebanyak 15-20 tetes kedalam cawan gelas
c.  Tambahkan 1 tetes larutan jodium 0.1 N
d.  Kocok secara perlahan-lahan dengan sumber memutar cawan gelas
tersebut kemudian biarkan.
e.  Setelah satu menit, lihatlah dasar cawan gelas tersebut.

Bila terdapat butir-butir berwarna biru tua hal  ini menunjukkan bahwa susu  tersebut telah dibubuhi tepung. Mungkin pula terdapat 2 atau 3 butir-butir yang berwarna kecoklat-coklatan hal ini keadaan yang normal. Dengan cara pemeriksaan tersebut  diatas dapat menentukan adanya tepung sampai     0,001 %.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel