ASUHAN KEPERAWATAN infeksi saluran kemih
10:05 AM
Edit
1. Pengkajian
a. Pemerikasaan fisik: dilakukan secara head to toe dan system tubuh
b. Riwayat atau adanya faktor-faktor resiko:
b. Riwayat atau adanya faktor-faktor resiko:
- 1) Adakah riwayat infeksi sebelumnya?
- 2) Adakah obstruksi pada saluran kemih?
c. Adanya factor yang menjadi predisposisi pasien terhadap infeksi nosokomial.
- 1) Bagaimana dengan pemasangan kateter foley?
- 2) Imobilisasi dalam waktu yang lama.
- 3) Apakah terjadi inkontinensia urine?
d. Pengkajian dari manifestasi klinik infeksi saluran kemih
- 1) Bagaimana pola berkemih pasien? untuk mendeteksi factor predisposisi terjadinya ISK pasien (dorongan, frekuensi, dan jumlah)
- 2) Adakah disuria?
- 3) Adakah urgensi?
- 4) Adakah hesitancy?
- 5) Adakah bau urine yang menyengat?
- 6) Bagaimana haluaran volume orine, warna (keabu-abuan) dan konsentrasi urine?
- 7) Adakah nyeri-biasanya suprapubik pada infeksi saluran kemih bagian bawah?
- 8) Adakah nyesi pangggul atau pinggang-biasanya pada infeksi saluran kemih bagian atas?
- 9) Peningkatan suhu tubuh biasanya pada infeksi saluran kemih bagian atas.
e. Pengkajian psikologi pasien:
- 1) Bagaimana perasaan pasien terhadap hasil tindakan dan pengobatan yang telah dilakukan?
- 2) Adakakan perasaan malu atau takut kekambuhan terhadap penyakitnya.
2. Diagnosa Keperawatan
- a. Infeksi yangberhubungan dengan adanya bakteri pada saluran kemih.
- b. Perubahan pola eliminasi urine ( disuria, dorongan, frekuensi, dan atau nokturia ) yang berhubungan dengan ISK.
- c. Nyeri yang berhubungan dengan ISK.
- d. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit, metode pencegahan, dan intruksi perawatan di rumah.
3. Intervensi (Perencanaan / Implementasi)
Perencanaan
a. Infeksi yang berhubungan dengan adanya bakteri pada saluran kemih
1) Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien memperlihatkan tidak adanya tanda-tanda infeksi.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien memperlihatkan tidak adanya tanda-tanda infeksi.
2) Kriteria Hasil :
- a) Tanda-tanda vital dalam batas normal
- b) Nilai kultur urine negative
- c) Urine berwarna bening dan tidak bau
- a) Kaji suhu tubuh pasien setiap 4 jam dan lapor jika suhu di atas 38,50°C
- Rasional :
- Tanda vital menandakan adanya perubahan di dalam tubuh
- b) Catat karakteristik urine
- Rasional :
- Untuk mengetahui / mengidentifikasi indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan.
- c) Anjurkan pasien untuk minum 2-3 liter jika tidak ada kontra indikasi
- Rasional :
- Untuk mencegah stasis urine
- d) Monitor pemeriksaan ulang urine kultuur dan sensivitas untuk menentukan respon terapi.
- Rasional :
- Mengetahui seberapa jauh efek pengobatan terhadap keadaan penderita.
- e) Anjurkan pasien untuk mengosongkan kandung kemih secara komlit setiap kali kemih.
- Rasional :
- Untuk mencegah adanya distensi kandung kemih.
- f) Berikan perawatan perineal, pertahankan agar tetap bersih dan kering.
Rasional :
Untuk menjaga kebersihan dan menghindari bakteri yang membuat infeksi uretrab. Perubahan pola eliminasi urine ( disuria, dorongan, frekuensi dan atau nokturia ) yang berhubungan dengan ISK.
1) Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien dapat mempertahankan pola eliminasi secara adekuat.2) Kriteria Hasil :
a) Klien dapat berkemih setiap 3 jam
b) Klien tidak kesulitan pada saat berkemih
c) Klien dapat BAK dan berkemih
3) Intervensi :
a) Ukur dan catat urine setiap kali berkemih
Rasional :Untuk mengetahui adanya perubahan warna dan untuk mengetahui input / output
b) Anjurkan untuk berkemih setiap 2-3 jam
Rasional :Untuk mencegah terjadinya penumpukan urine dalam kandung kemih.
c) Palpasi kandung kemih tiap 4 jam
Rasional :Untuk memudahkan klian dalam berkemih.
d) Bantu klien ke kamar kecil , memakai pispot / urinal.
Rasional :Untuk memudahkan klien untuk berkemih.
e) Bantu klien mendapatkan poosisi berkemih yang nyaman.
Rasional :Supaya klien tidak sukar untuk berkemih.
c. Nyeri yang berhubungan dengan ISK
1) Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien merasa nyaman dan nyerinya berkurang.
2) Kriteria Hasil :
a) Pasien mengatakan / tidak ada keluhan pada saat berkemih
b) Kandung kemih tidak tegang
c) Passien tampak tenang
d) Ekspresi wajah tenang
3) Intervensi :
a) Kaji inensitas, lokasi dan faktor yang memberatkan atau meringankan nyeri.
Rasional :
Rasa sakit yang hebat menandakan adanya infeksi.
b) Berikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas yang dapat di toleran.
Rasional :
Klien dapat istirahat dengan tenang dan dapat merilekskan otot-otot.
c) Anjurkan minum banyak 2-3 liter jikatidak ada kontra indikasi.
Rasional :
Untuk membantu klien dalam berkemih.
d) Berikan obat analgetik sesuai dengan program terapi.
Rasional :
Analgetik memblok lintasan nyeri.
d. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentangproses penyakit, metode pencegahan, dan intruksi perawatan di rumah.
1) Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien tidak memperlihatkan tanda-tanda gelisah.
2) Kriteria Hasil :
a) Klien tidak gelisah
b) Klien tenang
3) Intervensi :
a) Kaji tingkat kecemasan
Rasional :
Untuk mengetahui berat ringannya kecemasan klien
b) Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya.
Rasional :
Agar klien mempunyai semangat dan mau empati terhadap perawatan dan pengobatan.
c) Beri suport pada klien
Rasional :
Agar klien mempunyai semangat dan percaya diri tinggi terhadap perawatan atas kesembuhannya.
d) Beri dorongan spiritual
Rasional :
Agar klien kembali menyerahkan sepenuhnya kepada tuhan YME. Beri suport pada klien.
e) Beri penjelasan terhadap penyakitnya
Rasional :
Agar klien mengerti sepenuhnya tentang penyakit yang dialaminya.
Implementasi / Pelaksanaan
Pada tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas-aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan pasien. Agar implementasi / pelaksanaan perencanaan ini dapat tepat waktu dan efektif maka perlu mengidentifikasi prioritas perawatan, memantau dan mencatat respon pasien terhadap setiap intervensi yang dilaksanakan serta mendokumentasikan pelaksanaan perawatan ( Doenges E Marilyn, dkk. 2000 ).Tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas-aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan pasien. Agar implementasi/ pelaksanaan perencanaan ini dapat tepat waktu dan efektif maka perlu mengidentifikasi prioritas perawatan, memantau dan mencatat respon pasien terhadap setiap intervensi yang dilaksanakan serta mendokumentasikan pelaksanaan perawatan (Doenges E Marilyn, dkk, 2000)4. Evaluasi
Pada tahap ini yang perlu dievaluasi pada klien dengan ISK adalah, mengacu pada tujuan yang hendak dicapai yakni apakah terdapat :a. Nyeri yang menetap atau bertambah
b. Perubahan warna urine
c. Pola berkemih berubah, berkemih sering dan sedikit-sedikit, perasaan ingin kencing menetes setelah berkemih.