-->

Ads

Farmakokinetik, Farmakodinamik dan Interaksi Obat dari Diuretik Hemat Kalium

A. Farmakokinetik

Yang tergolong dalam kelompok ini ialah antagonis aldosteron,triamteren dan amilorid. Untuk Farmakokinetik dari antagonis aldosteron (spronolakton) 70% diserap di saluran cerna, mengalami sirkulasi enterohepatik dan metabolism lintas pertama. Ikatan dengan protein cukup tinggi. Metabolit utamanya, kanrenon, memperlihatkan aktivitas antagonisn aldosteron dan turut berperan dalam aktivitas biologi spironolakton. Kanrenon mengalami interkonversi enzimatik menjadi karrenoat yang tidak aktif. Untuk Farmakokinetik dari triamteren dan amilorid yaitu absorpsi triamteren melalui saluran cerna baik sekali, obat ini hanya diberikan oral. Efek diuresisnya biasanya mulai tampak setelah 1 jam. Amilorid dan triamteren per oral diserap kira-kira 50% dan efek durasinya terlihat dalam 6 jam berakhir sesudah 24 jam.

  B. Farmakodinamik.

    Yang tergolong dalam kelompok ini ialah antagonis aldosteron,triamteren dan amilorid. Adapun Farmakodinamiknya adalah terjadinya reabsorbsi Na+ dan K+ di hilir tubuli distal dan duktus koligentus dikurangi/dihambat ,dengan demikian ekskresi K+ juga berkurang. Berkurangnya reabsorbsi natrium ditempat tersebut mengakibatkan turunnya perbedaan potensial listrik transtubular, sedangkan adanya perbedaan potensial listrik transtubular ini diperlukan untuk berlangsungnya proses sekresi kalium oleh sel tubuli distal.
Farmakodinamik.
Farmakodinamik.


    Obat diuretic ini akan mendapatkan hasil yang sinergis bila penggunaanya bersamaan dengan golongan obat diuretic lainnya misalnya golongan tiazid. Obat diuretic hemat kalium ini dalam penggunaanya tidak boleh diberikan dengan suplemen K+ karena dapat menyebabkan hipokalemia

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel