-->

Ads

Hubungan Mobilisasi Dini dengan Eliminasi Urine Pertama dan Kejadian Post Partum Blues

Mobilisasi dini atau aktivitas segera adalah aktivitas yang dilakukan segera setelah beristirahat beberapa jam dengan beranjak dari tempat tidur ibu (pada persalinan normal). Mobilisasi dini dapat mengurangi bendungan lokia dalam rahim, meningkatkan peredaran darah sekitar alat kelamin, mempercepat normalisasi alat kelamin dalam keadaan semula (Saleha, 2009). Dalam perawatan ibu nifas perlu segera dilakukan mobilisasi dini (early ambulation) kurang dari 4 jam setelah melahirkan, karena mobilisasi dini dapat mengembalikan otot-otot dan panggul kembali normal. Ibu akan merasa lebih kuat dan ini menyebabkan otot perutnya menjadi kuat sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung (Saifuddin, 2001). Menurut Mansjoer (2002), miksi harus secepatnya dilakukan sendiri. Bila kandung kemih penuh dan tidak bisa miksi sendiri, dilakukan kateterisasi. Bila perlu dipasang dower catheter atau indwelling catheter untuk mengistirahatkan otot-otot kandung kencing. Dengan melakukan mobilisasi secepatnya, kesulitan miksi dapat teratasi.

Menurut Manuaba (2009) kelancaran sirkulasi darah akan mempercepat pulihnya hemoroid dan mengurangi penderitaan konstipasi karena takut buang air besar serta banyak mengurangi keluhan pada sistem perkemihan. Dengan melakukan mobilisasi dini secepatnya, kesulitan miksi dan defekasi bisa diatasi

Maka dalam 6 jam  pertama post partum, pasien sudah harus dapat buang air kecil. Semakin lama urine tertahan dalam kandung kemih maka dapat mengakibatkan kesulitan pada organ perkemihan, misalnya infeksi. Biasanya, pasien menahan air kencing karena takut akan merasakan sakit pada luka jalan lahir

 Adanya perbuhan dari faktor fisik dan hadirnya bayi dalam keluarga menyebabkan pula perubahan ritme kehidupan social dalam keluarga, terutama ibu. Mengasuh bayi sepanjang siang dan malam sangat menguras energy ibu, menyebabkan berkurangnya waktu istirahat, sehingga terjadi penurunan ketahanan dalam menghadapi masalah dan dapat memicu terjadinya depresi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel