-->

Ads

CARA MENGENAL KUALITAS DAGING

CARA MENGENAL KUALITAS DAGING

Kualitas  daging  dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor,  baik  pada waktu hewan masih hidup maupun setelah dipotong.   Pada waktu hewan hidup,  faktor penentu kualitas  dagingnya  adalah  cara  pemeliharaan,  meliputi  pemberian  pakan,  tata  laksana pemeliharaan, dan perawatan kesehatan. Kualitas daging juga dipengaruhi oleh perdarahan pada waktu hewan dipotong dan kontaminasi sesudah hewan dipotong.

Daging  merupakan  salah  satu  sumber  gizi  bagi  manusia,  selain  itu    juga  merupakan sumber  makanan  bagi  mikoorganisme.  Pertumbuhan  mikroorganisme  dalam  bahan  pangan menyebabkan perubahan yang menguntungkan seperti perbaikan bahan pangan secara gizi, daya cerna  ataupun  daya  simpannya. Selain  itu  pertumbuhan mikroorganisme  dalam  bahan  pangan juga  dapat mengakibatkan  perubahan  fisik  atau  kimia  yang  tidak  diinginkan,  sehingga  bahan pangan  tersebut  tidak  layak  dikonsumsi.  Makanan  yang  dikonsumsi  dapat menjadi  sumber  penularan  penyakit  apabila  telah  tercemar mikroba  dan  tidak  dikelola  secara higienes, makanan yang bepotensi tercemar adalah makanan mentah terutama  

Daging  yang  tidak  aman  dapat membahayakan  kesehatan  konsumen. Secara fisik, kriteria atau ciri-ciri daging yang baik adalah berwarna merah segar, berbau aromatis, memiliki konsistensi  yang kenyal dan bila ditekan  tidak  terlalu banyak mengeluarkan cairan.

Beberapa  kriteria daging yang tidak baik adalah sebagai berikut: 
  • 1.  Bau  dan  rasa  tidak  normal; Bau  yang  tidak  normal  biasanya  akan  segera  tercium  sesudah hewan  dipotong.  Hal  tersebut  dapat  disebabkan  oleh  adanya  kelainan-kelaianan  sebagai berikut: 
a.  Hewan sakit, terutama yang menderita radang yang bersifat akut pada organ dalam, akan menghasilkan daging yang berbau seperti mentega tengik. 
b.  Hewan dalam pengobatan,  terutama dengan pemberian antibiotika,  akan menghasilkan daging yang berbau obat-obatan. 
  • 2.  Warna daging  tidak  normal; Warna daging  yang  tidak  normal  tidak  selalu membahayakan kesehatan konsumen, namun akan mengurangi selera konsumen.
  • 3.  Konsistensi  daging  tidak  normal; Daging  yang  tidak  sehat mempunyai  kekenyalan  rendah (jika ditekan dengan  jari akan  terasa  lunak), apalagi diikuti dengan perubahan warna  yang tidak normal, maka daging tersebut tidak layak dikonsumsi.
  • 4. Daging  busuk; Daging  yang  busuk  dapat mengganggu  kesehatan  konsumen,  karena  dapat menyebabkan gangguan  saluran pencernaan. Pembusukan dapat  terjadi karena penanganan yang kurang baik pada waktu pendinginan, sehingga aktivitas bakteri pembusuk meningkat, atau  karena  dibiarkan  di  tempat  terbuka  dalam waktu  relatif  lama  pada  temperatur  kamar, sehingga terjadi proses fermentasi oleh enzim-enzim membentuk asam sulfida dan amonia.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel