-->

Ads

Beragam OLAHAN DARI SUSU



Beberapa diantara bentuk pengolahan susu tersebut adalah sebagai berikut :
1).   Kembang Gula atau Karamel.
Kembang gula atau karamel dapat dibuat dari susu segar ataupun dari susu yang baru mulai pecah. Caranya mudah dan peralatan yang digunakan sangat sederhana.
2).   Yoghurt.
Yoghurt adalah susu yang diasamkan melalui fermentasi dengan menggunakan biakan starter, yakni pupukan murni Lactobacillus Bulgariens dan Streptococcus Thermophilus. Starter dapat dibuat sendiri ataupun  dibeli pada perusahaan-perusahaan pembuatnya. Yoghurt yang dibuat di pasaran ada yang masih asli dan ada pula yang sudah ditambah dengan strawbery, coklat, vanili ataupun jeruk.
Tahapan pembuatannya adalah sebagai berikut:
1.  Pemanasan  90oC  selama  15    30 menit,  tujuannya  untuk membunuh  mikroba.  Pada  pemanasan  ini  ditambahkan larutan gelatin 0,1 – 0,3% panas yang disterilkan pada suhu 121oC  selama  10  menit.  Larutan  gelatin  ini  berfungsi sebagai  penstabil.  Pada  pemanasan  ini  bisa  juga ditambahkan gula 11%.
2.  Pendinginan  hingga  suhu  43oC  yang  bertujuan memberi  kondisi  yang  optimum bagi  pertumbuhan  bakteri  fermentasi.  Bakteri  fermentasi  (Streptococcus thermophilus, Lactobacillus bulgaricus, L. Acidophilus) ditambahkan sebanyak 2% yang telah ditumbuhkan pada media susu.
3.  Pemeraman. Dilakukan  pada  suhu  37oC  selama  24  jam.  Suhu pemeraman 43oC selama 3 jam. Kriteria selesainya pemeraman adalah apabila diperoleh pH 4 – 4,5.
3).   Kefir.
Kefir juga merupakan susu asam seperti yoghurt, namun rasanya  lebih segar karena selain asam juga sedikit terasa alkohol dan soda. Pembuatan kefir lebih mudah dibandingkan dengan pembuatan yoghurt. Kefir dibuat dengan menggunakan butir -butir kefir yang berwarna putih untuk fermentasinya. Butir -butir kefir tersebut men gandung beberapa macam mikro organisme dan yang terpenting adalah Streptococcus lactis,lactobacillus dan jenis ragi yang memfenmentasikan lactosa.Disamping bentuk-bentuk pengolahan susu yang diutarakan diatas, masih ada lagi bentuk pengolahan susu lainnya seperti dodol susu, krupuk susu, ice cream, susu kental manis, mentega dan yakult.
4). Kerupuk susu
Susu memang layak menjadi penyempurna karena susu memiliki kandungan nutrisi yang lengkap dibandingkan minuman lainnya sehingga susu memiliki banyak khasiat yang sangat bermanfaat bagi tubuh.Namun demikian, susu juga merupakan produk yang mudah rusak, sehingga memerlukan penanganan dan pengolahan secara cepat. Transportasi dan penyimpanan, merupakan faktor kritis yang berpengaruh terhadap mutu susu. Usaha − usaha pengolahan susu semakin berkembang pada skala rumah tangga dan skala kecil dengan berbagai ragam produk olahannya.
Pengolahan susu pecah menjadi kerupuk susu  dapat dilakukan di sentra – sentra penghasil susu. Petani yang susu ternaknya tidak memenuhi standar Koperasi Pengolah Susu (KPS), dapat tetap memanfaatkan susu pecah tersebut. Usaha ini merupakan solusi pemanfaatan bahan kualitas rendah, untuk dijadikan olahan kualitas tinggi dan lebih berdaya saing serta mengurangi ketergantungan kepada Koperasi Pengolah Susu (KPS).
Disamping itu pemanfaatan susu pecah bertujuan untuk meningkatkan kandungan protein dari kerupuk. Kerupuk susu merupkan kerupuk yang dibuat dengan penambahan susu sebagai sumber protein yang mengandung mineral-mineral yang dibutuhkan oleh tubuh seperti kalsium, fospor, dll. Sehingga dengan mengonsumsi kerupuk susu maka diharapkan akan didapatkan manfaat tidak hanya karbohidrat, tetapi juga kandungan protein yang tinggi yang terkandung didalamnya. Dengan proses pengolahan pangan yang tepat kerupuk susu dapat bertahan hingga berbulan-bulan tanpa bahan pengawet.
Bahan:
1.                  susu pecah
2.                  gram tepung tapioka
3.                  butir kuning telur
4.                  gula
5.                  garam
6.                  ketumbar
7.                  bawang putih
Langkah- langkah pembuatan kerupuk susu adalah:
1.                  Rebus 1 liter  susu pecah hingga kempel (tahu susu)
2.                 
Campurkan susu tadi dengan 60 gram tepung tapioka, 1 butir kuning telur serta bumbu.
3.                  Uleni adonan tersebut hingga homogen (rata)
4.                  Bungkus adonan dengan daun pisang seperti membuat lemper
5.                  Kukus di atas dandang sampai masak kurang lebih satu jam
6.                  Setelah masak, adonan diangkat dan didinginkan
7.                  Adonan diiris tipis – tipis
8.                  Jemur sampai kering
9.                  Kemas dalam kantong plastik            
5). Es Krim
Es krim merupakan makanan beku yang terbuat dari susu dan produk-produk susu  yang  ditambahkan  dengan  pemanis,  penstabil  dan  pengemulsi.  Campuran dibuat  dengan  cara mengaduk  secara  cepat  pada  temperatur  rendah.  Pengadukan dilakukan supaya tidak terbentuk kristal es besar.  Pembuatan  secara  sederhana adalah dengan mengaduk  campuran bahan di dalam  suatu  wadah  dan  wadah  tersebut  ditempatkan  pada  wadah  berisi  es  dan garam. Garam  di  sini  berfungsi  untuk menurunkan  titik  beku  air  sehingga  air  tidak membeku pada suhu di bawah suhu beku air dan ini memberi sentuhan merata pada wadah untuk mengaduk campuran bahan es krim.


Tabel 5. Komposisi es krim
NO
ZAT MAKANAN
KANDUNGAN (%)
1.
2.
3.
4.
Lemak
B.K
Gula
Gelatin
10 – 19 %
30 – 35 %
15 %
0,5 %

  Pada es krim modern komersial bahan yang digunakan adalah:
a.  lemak susu atau lemak lainnya 10 – 16%
b.  Bahan padat bukan lemak pada susu 9 – 12%
c.  Pemanis 12 – 16%.
d.  Penstabil dan pengemulsi 0,2 – 0,5%.
e.  Air, bisa berasal dari air susu maupun air lain 55 – 64%.
f.  Aroma (tambahan)
Lemak penting pada pembuatan es krim karena dapat meningkatkan citarasa (flavor) pada eskrim, menghasilkan tekstur yang lembut, membantu memberi bentuk pada es  krim, dan membantu  sifat meleleh  (di mulut) yang baik. Lemak yang biasa digunakan  adalah  krim  atau  lemak  nabati  lain.  Bahan  padat  bukan  lemak  susu berperan memperkaya tekstur es krim karena sifat protein fungsionalnya, membantu memberi  daya  tahan  es  krim  saat  dikunyah,  membantu  mengembangkan  produk tanpa  terbentuk  snowy.  Bahan  padat  bukan  lemak  ini banyak  mengandung  protein  dan  laktosa.  Pemanis dapat  berupa  sukrosa,  glukosa,  sirup  jagung  dan  lain-lain.  Pemanis  ini  berfungsi  selain  sebagai  pemanis, pembentuk  citarasa,  juga  memberi  tekstur  dan menurunkan  titik  beku  produk  sehingga  es  krim memiliki titik beku di bawah titik beku air. Penstabil merupakan bahan yang berperan dalam  menstabilkan  emulsi  es  krim,  menstabilkan  permukaan  es  krim  dari pembekuan  sehingga  tidak  terbentuk gelembung udara dan mengikat  citarasa, dan mencegah  kristalisasi  laktosa  selama  penyimpanan.  Bahan-bahan  penstabil  yang banyak  digunakan  adalah  yang  mengandung  polisakarida  seperti  gelatin, Carboxymethyl  Cellulose  (CMC),  alginat,  agar,  karagenan  dan  lain-lain. 
Pengemulsi merupakan komponen pada es krim yang berperan untuk membentuk emulsi, yaitu sistem  dua  fase  yang  tidak  saling  larut:  lemak/minyak  dengan  air.  Dengan  adanya pengemulsi maka  lemak dan air membentuk dispersi yang  lembut. Bahan yang bisa berfungsi sebagai penstabil adalah kuning telur, tetapi dewasa ini banyak dibuat dari mono atau digliserida dan polysorbate 80.
Pembuatan es krim melalui beberapa tahap, yaitu:
1.  Pencampuran bahan.  Tahap  ini  semua bahan  yang dibutuhkan dicampur  sesuai dengan proporsinya. Pencampuran jangan dilakukan secara bersamaan sekaligus, tetapi  lemak,  bahan  bukan  lemak  dan  penstabil  dicampur  terlebih  dahulu. Kemudian  sambil  dipanaskan  40    45oC,  bahan  lain  ditambahkan  sambil  terus diaduk-aduk sampai betul-betul merata dan homogen.
2.  Pasteurisasi. Pasteurisasi dilakukan untuk membunuh bakteri patogen.
3. Homogenisasi. Dilakukan untuk menyeragamkan globula-globula  lemak sehingga dihasilkan es krim yang lebih lembut dan halus.
4.  Pendinginan.  Dilakukan  pada  suhu  4oC  selama  minimal  4  jam  untuk meningkatkan  daya  lekat,  memberi  bentuk  dan  tekstur  es  krim  karena menyebabkan  lemak mendingin  dan membentuk  kristal  sedangkan  protein  dan
polisakaridanya  membentuk  hidrat  penuh.  Pendinginan  ini  juga  menyebabkan
tersusunnya membran protein dan berinteraksi dengan emulsifier.
5.  Pembekuan. Pembekuan dilakukan pada suatu alat berbentuk spiral yang sangat dingin dan kecepatan udara yang tinggi. Adonan es krim dimasukkan di salah satu ujung spiral kemudian dipompa keluar melalui ujung yang  lainnya. Es krim yang keluar  dalam  keadaan  beku  dan  siap  dikonsumsi.  Tetapi  pada  industri  es  krim yang  tidak  langsung  santap,  es  krim  dikemas  dan  dibekukan
(dikeraskan/hardening) pada suhu di bawah - 25oC. Selama  proses  pembuatan  es  krim  terjadi  pengembangan  volume  karena masuknya udara ke dalam adonan es krim saat pengadukan. Pengembangan volume ini  disebut  dengan  overrun.  Es  krim  yang  tidak  mengembang  (tidak  terbentuk overrun) akan berbentuk gumpalan yang keras. Overrun dapat dihitung berdasarkan perbedaan  volume  es  krim  dan  volume  adonan  bahan  es  krim  dalam  persen.
Rumusnya adalah:
Penghitungan  overrun  berdasarkan  berat.  Misalnya  mula-mula  4,5  liter adonan beratnya 9,25 pon. Setelah menjadi es krim, dari 4,5 liter es krim beratnya 5 pon, maka besarnya overrun adalah:
6). Mentega
Mentega  adalah  produk  dari  lemak  susu  dimana  kedalamnya  ditambahkan garam  ke  dalamnya  untuk mendapatkan  rasa  yang  lebih  baik  dan  untuk menjaga mutu.    Mentega  merupakan  sumber  vitamin  A  yang  sangat  baik  dan  merupakan bahan  makanan  berenergi  tinggi  (7-8  kalori/gram)  dan  tidak  mengandung  laktosa dan mineral, serta berprotein rendah.  Proses pembuatannya melalui beberapa tahap, yaitu:
1.  Separasi, memisahkan krim dan skim. Krim digunakan untuk mentega.
2. Standarisasi, yaitu membuat standar kadar lemak mentega yang akan dihasilkan. Kadar lemak krim yang baik untuk pembuatan mentega adalah 30 – 33%.
3.  Netralisasi,  yaitu menetralkan  krim  yang bersifat  asam  dengan  alkali hingga  pH akhir  6,8    7,2.  Sifat  asam  ini menyebabkan  protein mudah menggumpal  pada saat pasteurisasi.
4.  Pasteurisasi.
5.  Pemeraman. Dilakukan hanya bila mentega yang dihasilkan bersifat tertentu.
6.  Pendinginan  pada  suhu  10oC  selama  semalam.  Pendinginan  memberi  tekstur akhir yang baik.
7.  Churning,  pengadukan  untuk  membuat  mentega.  Alat  pengaduk  berbentuk
silinder  yang berputar pada  sumbunya. Churning dilakukan pada  suhu 5 – 10oC
selama semalam, tetapi pada suhu 3 – 4oC selama 3 jam.
8.  Pencucian,  yaitu  mengeluarkan  serum  yangterbentuk  saat  churning  dan
digantikan dengan air yang suhunya sama dengan suhu mentega dan  jumlahnya
sama  dengan  serum  yang  dibuang.  Demikian  seterusnya  hingga  churning  dan pencucian dilakukan hingga 5 kali.
9.  Penggaraman. Dilakukan hanya bila ingin menghasilkan mentega berasa asin.
Mutu mentega tergantung pada mutu krim yang digunakan dan penanganan lebih lanjut pada produk akhir.
7). Tahu Susu
Tahu susu atau dadih adalah produk susu yang diperoleh dari proses curdling susu dengan menambahkan rennet atau asam seperti lemon juice atau cuka. Keasaman yang meningkat menyebabkan protein susu (casein) menjadi memadat. Susu merupakan bahan utama untuk membuat tahu susu.
        Gambar 2. Tahu susu
Susu pada dasarnya tersusun dari air, protein, lemak dan lactose, dan yang diperlukan dalam pembuatan tahu susu adalah menggumpalkan protein susu dengan menambahkan asam (pembentuk curds), kemudian dilakukan penyaringan cairan (whey).
Susu yang digunakan untuk pembuatan tahu susu tidak memerlukan persyaratan mutu tinggi (misalnya: BJ dan kandungan lemak susunya rendah atau uji alcohol positif akibat penanganan susu yang tidak tepat), oleh karena itu pembuatan tahu susu merupakan suatu alternatif pengolahan untuk memanfaatkan susu yang berkualitas rendah. Disamping itu dengan diolah menjadi tahu susu, maka dapat membuka peluang kerja bagi penduduk suatu daerah.
Tahapan pembuatan tahu susu sangat sederhana, yaitu meliputi persiapan bahan, pemanasan susu, penambahan asam, pengentalan, penyaringan, pengepresan/ pencetakan dan pengemasan tahu susu.
 Prinsip pemanasan dalam pembuatan tahu adalah disamping untuk membunuh kuman juga untuk mempersiapkan proses pemisahan curd dengan whey susu. Penambahan asam dilakukan setelah susu panas atau hampir mendidih agar asam yang ditambahkan tidak berlebihan yang akan berakibat pada rasa curd maupun whey yang dihasilkan.
Penyaringan bertujuan untuk memisahkan curd dengan whey susu. Pengepresan bertujuan untuk mengeluarkan sebagian besar whey dan pencetakan untuk memberikan bentuk pada produk sehingga mudah dalam pengemasan dan pendistribusian produknya.
Pembuatan Tahu Susu
a. Peralatan dan Bahan yang digunakan
Alat:
a.                   Panci
b.                  Pengaduk kayu
c.                   Pemanas
d.                  Cetakan
e.                   Timbangan
Bahan-bahan:  (untuk membuat 1 kg tahu)
1.                    Susu segar  ±8 liter
2.                    Cuka dapur
3.                    Tepung tapioka 50 gram
4.                    Garam, mrica secukupnya
5.                    Telur 2 butir
6.                    Tepung roti secukupnya

b. Prosedur Pembuatan Tahu Susu 








§     Panaskan susu dengan sampai  mendidih
§     Masukkan cuka sedikit demi sedikit kedalamnya (1 sendok makan per liter susu dan apabila belum terlihat gumpalan tambahkan 1 sendok lagi sampai terlihat curd memisah)
§     Pisahkan curd dari whey dengan cara menyaring
§     Lakukan pengepresan untuk mengeluarkan wheydengan menekan- nekan curd pada saringan
§     Tambahkan tepung tapioka dan bumbu-bumbu kedalamnya
§     Aduk adonan sampai rata
§     Masukkan adonan kedalam cetakan yang telah dilapisi plastik
§     Kukus selama ± 0,5 jam
§     Keluarkan tahu susu dari cetakan dan dinginkan
§     Iris tahu susu sesuai selera
§     Celup irisan tahu kedalam telur yang sudah dikocok lepas
§     Masukkan tahu tersebut kedalam tepung roti, demikian seterusnya sampai semua tahu terlumuri tepung roti
§     Kemas dalam wadah yang disediakan
§     Simpan dalam freezer
§     Siap digoreng dan dikonsumsi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel