Hormon dan Refleks yang Menghasilkan ASI
8:56 AM
Edit
ASI diproduksi atas kerja gabungan antara hormon dan refleks. Selama kehamilan, terjadilah perubahan pada hormon yang berfungsi menyiapkan jaringan kelenjar susu untuk memproduksi ASI. Segera setelah lahir, bahkan kadang-kadang mulai pada usia kehamilan 6 bulan akan terjadi perubahan pada hormon yang menyebabkan payudara mulai memproduksi ASI. Pada waktu bayi mulai menghisap akan terjadi dua refleks yang akan menyebabkan ASI keluar pada saat yang tepat dengan jumlah yang tepat pula, yaitu refleks pembentukan/produksi ASI atau reflek prolaktin yang dirangsang oleh hormon prolaktin dan refleks pengaliran atau pelepasan ASI atau let dowm reflex.
Hormon Prolaktin
Kelenjar hipofisa bagian depan yang berada didasar otak menghasilkan hormon prolaktin. Prolaktin akan menghasilkan kelenjar payudara untuk memproduksi ASI. Prolaktin ini akan keluar kalau terjadi pengosongan ASI dari gudang ASI. Makin banyak ASI yang dikeluarkan atau dikosongkan dari payudara makin banyak ASI yang diproduksi. Proses penghisapan bayi akan merangsang ujung saraf disekitar payudara selanjutnya dibawa ke bagian depan kelenjar hipofisa untuk memproduksi prolaktin. Prolaktin kemudian akan dialirkan oleh darah ke kelenjar payudara guna merangsang pembentukan ASI, kejadian ini disebut refleks pembentukan ASI atau reflek prolaktin.
Hormon Oksitosin
Setelah diproduksi oleh pabrik susu, ASI akan dikeluarkan dari pabrik susu dan dialirkan kegudang susu. Pengeluaran ASI ini terjadi karena otot- otot halus disekitar payudara mengkerut sehingga memeras ASI keluar. Yang membuat otot-otot mengkerut adalah hormon oksitosin. Oksitosin masuk kedalam darah menuju payudara sama halnya dengan prolaktin, oksitosin juga dihasilkan bila ujung saraf sekitar payudara dirangsang oleh isapan. Kejadian ini disebut refleks pengeluaran atau refleks oksitosin. Bayi tidak akan mendapatkan ASI cukup jika hanya mengandalkan pembentukan ASI atau refleks prolaktin saja, harus dibantu refleks oksitosin. Bila refleks ini tidak bekerja maka bayi tidak akan mendapatkan ASI yang memadai, walaupun produksi ASI cukup. Faktor-faktor yang meningkatkan dan menghambat refleks oksitosin yaitu pikiran, perasaan dan sensasi seorang ibu