SISTEM REPRODUKSI MANUSIA LENGKAP
8:30 AM
Edit
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
A.
Sistem Reproduksi Pria
1.
Organ reproduksi
pria, terbagi menjadi 2, yaitu :
a.
Organ reproduksi
internal :
·
Testis
·
Saluran
pengeluaran (epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, uretra)
·
Kelenjar
accesoris (vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper) yang
mensekresikan getah esensial bagi kelangsungan hidup dan pergerakan sperma.
b.
Organ reproduksi
eksternal :
Penjelasan
Organ Reproduksi Eksternal :
Penis pada
manusia sebanyak 1 buah, dan terbagi menjadi 2 bagian utama yaitu:
·
Batang penis
(bagian terbesar dari penis), juga dilapisi oleh kulit yang relatif lebih
tebal.
·
Kepala penis
atau gland penis (terdapat penutup kepala penis yaitu preputium) banyak
mengandung pembuluh darah dan syaraf.
Penis tersusun atas 3 silinder erektil yang mirip
spons berasal dari vena dan kapiler yang mengalami modifikasi, yaitu :
·
2 buah terletak
di atas yaitu korpus kavernosa
·
1 buah terletak
di bawah membungkus uretra (korpus spongiosum).
Bila penis mendapatkan rangsangan maka jaringan
erektil akan terisi penuh oleh darah dan penis akan mengembang dan ereksi.
Pada penis juga terdapat Corpus Spongiosum yaitu
jaringan seperti spons yang bisa membesar dan menegang. Bila hasrat seksual
seorang pria meningkat, jaringan ini akan terisi darah dan akibatnya penis
membesar dan mengeras. Keadaan ini disebut ereksi. Kemampuan untuk rekesi
sangat berperan dalam fungsi reproduksi.
2.
Skrotum (kantung
pelir)
Jumlahnya
sepasang, yaitu sebuah kantung kulit yang menggantung di bawah penis. Tugasnya
adalah menyangga dan melindungi testis. Karena letaknya menggantung di luar
tubuh, skrotum juga membuat suhu testis lebih rendah dari suhu dalam tubuh.
Kondisi ini menguntungkan, karena testis dapat membuat sperma pada kondisi yang
terbaik. Dalam menjalankan fungsinya, skrotum bahkan dapat merubah ukurannya.
Bila udara dingin maka akan mengkerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan
tubuh dan demikian menjadi lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas maka
skrotum akan membesar dan kendur, akibatnya luas permukaan skrotum meningkat
dan panas dapat dikeluarkan.
Penjelasan
Organ Pencernaan Internal :
1.
Testis
Untuk pembuatan
sperma saat melewati masa pubertas, saluran khusus berbentuk koil di dalam
testis yang mulai membuat sel sperma. Selain testis memproduksi sel sperma
yaitu membentuk hormon testosteron.
Testis merupakan
organ kecil yang memiliki diameter 5cm pada orang dewasa. Testis juga butuh
istirahat dan membutuhkan suhu lebih rendah jadi 36,70C agar bisa
berfungsi maksimal. Dan ukuran testis kanan dan kiri beda. Pembungkus tetsis
yaitu letak testis berbeda yaitu kanan kiri beda letaknya.
2.
Epidimis
Saluran bentuk
koil panjang yang bertengger di atas dan belakang testis. Epididimis akan
mengantarkan sperma (yang diproduksi testis) ke luar, perjalanan sperma sekitar
4-6 minggu.
3.
Vas Deferens
Sebuah tabung
dibentuk oleh otot. Vas deferens membentang dari epididimis ke uretra. Vas
deferens berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui
penis. Vas deferens memiliki panjang sekitar 4,5 cm dengan diameter sekitar
2,5mm; saluran ini muara dari epididimis, yaitu saluran-saluran yang lebih
kecil dari vas deferens.
4.
Vesikula
Seminalis
Membuat cairan
yang akan bercampur dengan sperma untuk menghasilkan cairan semen. Vesikula
seminalis atau kantung semen merupakan kelenjar berlekuk dibelakang kandung
kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan
sumber makanan bagi sperma.
5.
Uretra
Saluran yang
berfungsi untuk mengeluarkan urin, tapi juga berperan mengalirkan semen (air
mani yang bercampur sel sperma) keluar dari tubuh.
Kelenjar prostat
terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah
dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar biji walnut dan akan membesar sejalan
dengan pertambahan usia.
Cairan ini
merupakan bagian tersesar dari semen. Cairan lainnya yang membentyk semen
berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.
6.
Prostat
Kelenjar yang
bertugas untuk membuat cairan yang bersama dengan cairan yang diproduksi oleh
vesikula seminalis, dimana sperma akan berenang dan berguna bagi makanan
sperma.
7.
Kelenjar Cowper
atau Kelenjar Bulbouretra
Jumlahnya
sepasang dan terletak di bawah prostat. Berfungsi untuk mensekresikan getahnya
ke dalam uretra berupa mukus jernis bersifat basa yang dapat menetralisir urin
asam yang tertinggal di sepanjang uretra.
8.
Saluran
ejakulasi
Jumlahnya
sepasang dan saluran pendek menghubungkan duktus vesikula dan uretra. Terdapat
klep yang akan menutup urine dari kandung kencing apabila terjadi ejakulasi.
9.
Rambut Kemaluan
Agar bisa
menahan kuman dan bakteri.
2.
Spermatogenesis
Yaitu
pembentukan sperma di dalam testis, tepatnya di dalam tubulus seminiferus. 2-3
lapis dinding luar tubulus seminiferus merupakan epithelium germinal,
sel-selnya berdeferensiasi menjadi spermatogonia yang merupakan prekusor
sperma.
a.
Spermatogonia
·
Mengandung
kromosom diploid = 2n.
·
Terus menerus
memperbanyak diri dengan membelah secara mitosis
·
Setelah
berulangkali membelah, maka berubah menjadi spermatosid primer (2n)
b.
Setelah beberapa
minggu, spermatosis primer membelah secara meiosis (meiosis 1) menjadi 2 buah
spermatosit sekunder yang bersifat haploid (n) atau 23 buah kromosom.
c.
Spermatosit
sekunder membelah lagi secara meiosis (meiosis 2) menjadi 4 buah spermatid.
d.
Proses pemasakan
spermatosit menjadi spermatozoa disebut spermatogenesis. Spermatogenesis
terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan 2 hari.
e.
Spermatid
·
Calon sperma
belum mempunyai ekor dan mengandung kromosom haploid (bentuk sel epithelium).
·
Setelah beberapa
minggu mulai memanjang dan berubah bentuk menjadi sperma yang memiliki kepala
dan ekor.
·
Perubahan
spermatid menjadi sperma disebut spermiasi.
f.
Selama
spermatogenesis, sperma yang berkembang secara perlahan didorong ke tengah
tubula seminiferus dan terus ke epididimis tempat sperma mendapatkan
motilitasnya (kemampuan bergerak)
g.
Sperma
dihasilkan dalam 24 jam = 150juta sel sperma. Sekali ejakulasi kurang lebih
10-15cc mengandung 100juta hingga 300juta sel sperma. Dan apabila tidak
dikeluarkan maka akan diserap secara alamiah.
3.
Hormon Pria
Hormon pria
sangat berpengaruh pada reproduksi pria, antara lain :
a.
Hormon
Gonadotropin
·
Hormon
gonadotropin dihasilkan oleh hipotalamus
Berfungsi untuk
merangsang kelenjar hipofisa bagian depan (anterior) agar mengeluarkan hormon
FSH dan LH
·
FSH (Folicle
Stimulating Hormone)
Dihasilkan oleh
kelenjar hipofisis anterior (kelenjar pituitary).
FSH berfungsi :
Ø Merangsang sel sertoli menghasilkan ABP (Androgen
Binding Protein) yang akan memacu spertogonium untuk memulai proses
spermatogenesis.
Ø Merangsang sel leydig untuk menghasilkan
testosterone
·
Luteinizing
Hormon (LH)
Dihasilkan oleh
kelenjar hipofisis anterior
Fungsi LH :
Ø Merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon testosterone
Ø Pria pubertas usia 13-15 tahun terhadi peningkatan
BB, TB yang relatif cepat bersamaan dengan pertambahan lingkar bahu dan
pertambahan panjang penis dan testis. Rambut pubis dan kumis serta jenggot
mulai tumbuh
Ø Mimpi basah
b.
Testosteron
Diproduksi di
testis oleh sel Leydig
Berfungsi :
·
Merangsang
perkembangan organ seks primer pada saat embrio
·
pada masa
pubertas à
memacu pertumbuhan sifat kelamin sekunder (rambut di wajah, otot, dan suara)
·
mendorong
spermatogenesis pada tahap pembelahan sel germinal dan membentuk spermatosid
sekunder.
c.
Estrogen
Dibentuk sel
sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel sertoli juga mensekresi suatu protein
pengikat androgen yang mengikat testosteron dan estrogen serta membawa keduanya
ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon berfungsi mematangkan
sperma.
d.
Hormon
Pertumbuhan
Untuk mengatur
metabolisme testis dan meningkatkan pembelahan awal spermatogenesis.
TERMINOLOGI
MEDIS
No
|
Organ
|
Definisi
|
1
|
Testis
|
Buah zakar à
produksi air mani / semen
|
2
|
Ductus
|
Saluran
ekskresi air mani dan spermatozoa
|
3
|
Epididimis
|
Anak buah
zakar; ujung testis; berfungsi menyimpan, transit, pematangan spermatozoa
|
4
|
Vas deferens
|
Perpanjangan
dari epididimis yang menghubungkan vesikula seminalis untuk membentuk saluran
ejakulasi
|
5
|
Duktus
seminalis
|
Kandung mani;
bersama kelenjar prostat membentuk semen
|
6
|
Ejakulator
duct vesicle / duktus vesikula ejakulator
|
Saluran
dibentu oleh duktus vas deferent dan duktus vesikula seminalis
|
7
|
Uretra
|
Saluran
pengeluaran sperma dan urin
|
8
|
Glandula
accesoris
|
Sekresi
sperma; membentuk cairan semen
|
9
|
Kelenjar
prostat
|
Kelenjar yang
mengelilingi leher kandung kemih dan uretra; sekresi air mani
|
10
|
Genitalia
eksterna
|
Skrotum dan
penis
|
B.
Sistem Reproduksi Wanita
Organ Reproduksi
Wanita dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1.
Organ reproduksi
eksternal disebut vulva yang meliputi :
·
Mons pubis /
veneris
·
Labia mayora
·
Labia minora
·
clitoris
2.
Organ reproduksi
internal, meliputi :
·
Ovarium
·
Tuba fallopi
·
Uterus
·
vagina
Penjelasan :
1.
Ovarium
·
Jumlahnya sepasang,
bentuk oval, menggantung bertaut ke uterus
·
Menghasilkan
ovum dan sekresi hormon estrogen dan progesteron
·
Ovarium
terbungkus kapsul pelindung yang kuat dan jumlah folikel kurang lebih 400.000
folikel dari 2 ovarium, namun beberapa ratus yang berkembang dan melepaskan
ovum sejak menarcge hingga menopouse secara bergantian.
·
Folikel
mensekresikan hormon estrogen
·
Setelah folikel
pecah dan melepaskan ovum, folikel berubah menjadi korpus lateum yang
mensekresikan estrogen dan progesteron. Estrogen dari korpus luteum tidak
sebanyak folikel.
·
Jika sel telur
tidak dibuahi à
korpus luteum akan lisis dan sebuah folikel baru akan mengalami pematangan pada
siklus berikutnya.
2.
Tuba falopi
·
Sepasang
jumlahnya
·
Ujung mirip
corong, berjumbai (namanya infundibulum) bertugas menangkap ovum yang dilepas
ovarium.
·
Epithalium
bagian dalam saluran bersilia, gerakan silia akan mendorong ovum bergerak
menuju uterus.
3.
Uterus
·
Jumlah satu
buah, otot tebal, berbentuk seperti pir
·
Bagian bawah
mengecil à
serviks
·
Berfungsi tempat
tumbuh dan berkembang embrio
·
Dindingnya
dapatb mengembang selama hamil dan kembali setelah melahirkan
·
Dinding dalam à endometrium (banyak hasilkan lendir dan pembuluh
darah.
·
Endometrium akan
menebal saat ovulasi dan meluruh saat menstruasi
4.
Vagina
·
Ada selaput berpembuluh
darah = hymen menutupi sebagian vagina. Serta muda robek karena kecelakaan
kerja dan hubungan seks.
·
Sebagai alat
kopulasi wanita dan saluran lahir
·
Dinding berlipat-lipat,
dapat mengembang saat lahirkan bayi. Dinding sebelah dalam bermuara kelenjar
batholin mensekresi lendir saat seks.
5.
Mons veneris
Bagian yang
tebal dan banyak mengandung jaringan lemak terletak pada bagian paling atas
dari vulva
6.
Labia mayora
Sepasang
jumlahnya, dan fungsinya merupakan suatu lipatan tebal yang mengelilingi vagina
dan ditumbuhi rambut.
7.
Labia minora
Sepasang, dan
fungsing suatu lipasan tipis di sebelah dalam labio mayora, banya pembuluh
darah dan saraf. Bagian atas membentguk clitoris, mengelilingi vestibulum : ada
uretra di bagaian atas dan lubang vagina di bagian bawah.
8.
Clitoris
Tonjolan kecil à syarat paling peka terhada rangsang
OOGENESIS
Oogenesis adalah proses pembentukan ovum di dalam
ovarium.
1.
Oogenesis mulai
bayi wanita masih di dalam kandungan (usia 5 bulan) :
·
Dalam ovarium
terdapat oogonium (oogonia = jamak) dengan 46 kromosom, memperbanyak diri
(mitosis), bentuk oosit primer.
·
Oosit primer
terbungkus dalam folikel yang penuh cairan nutrisi yang diperlukan untuk
pertumbuhan ovum.
2.
Pada saat bayi
wanita lahir :
·
Dalam tiap
ovarium mengandung kurang lebih 1 juta oosit primer
·
Oosit primer
alami fase istirahat sampai masa pubertas. Beberapa oosit primer yang mengalami
degenerasi pada usia pubertas jadi 200.000 buah
3.
Usia pubertas
·
Sekresi hormon
estrogen akan memacu oosit primer untuk alami meiosis yang mengalami meiosis
pertama menghasilkan 2 sel berbeda ukuran (oosit sekunder) dan polosit
sekunder.
Pada polosit
primer membelah jadi 2 polosit sekunder, sehingga pada akhir oogenesis
dihasilkan 3 polosit dan 1 ootid yang berkembangbang ovum.
·
Oogenesis akan
terhenti saat terjadi ovulasi
·
Bila tidak
terjadi fertilisasi oosit sekunder akan mengalami degenerasi.
4.
Perkembangan
folikel dalam ovarium :
· Folikel = suatu kantung pembungkus yang penuh cairan
yang menyediakan nutrisi bagi oosit
· Selama perkembangan oosit primer hingga oosit
sekunder berada dalam folikel
· Oosit primer ada dalam folikel primer à berkembang jadi folikel sekunder
· Oosit sekunder è dalam folikel tersier à folikel de Graaf (folikel telah matang)
· Setelah ovulasi atau lepasnya oosit sekunder folikel
telur akan berubah jadi korpus luteum.
· Korpus luteum mengalami degerasi membentuk korpus
albikan.
5.
Siklus Mestruasi
· Menstruasi yaitu perdarahan akibat luruhnya dinding
dalam rahim (endometrium)
· Fase menstruasi : bila ovum tak dibuahi à korpus luteum hentikan produksi hormon estrogen dan
progesteron à
hormon turun à
endometrium luruh à
perdarahan.
· Fase pra-ovulasi atau poliferasi : hormon
gonadotropin (hipotalamus) à
pacu hipofise sekresi FSH à
pacu matang folikel dan rangsang folikel sekresikan hormon estrogenà pembentukan dinding endometrium, cerviks sekresi
lendir à
vagina dukung sperma
· Fase ovulasi : hari ke-14 à estrogen hambat sekresi FSH à hipofise sekresi LH à rangsang lepas oosit sekunder à ovulasi
· Fase pasca ovulasi atau fase sekresi à 14 hari (sama)
Folikel
de graff à
berkerut jadi korpus luteum (sekresi hormon progesteron dan estrogen pertebal
dan tumbuhkan endometrium siap implementasikan embrio.
6.
Hormon
· FSH = merangsang perkembangan folikel pada ovarium
dan sekresi estrogen.
· LH = bersama dengan estrogen untuk stimulasi ovulasi
dan pembentukan progesteron ioleh korpus luteum
· Prolaktin = membantu kelahiran dan memelihara
sekresi susu oleh kelenjar susu