KEMUKJIZATAN Al QURAN
8:11 AM
Edit
Alam semesta yang indah dan penuhi didalamnya makhluk-makhluk Allah seperti daratannya yang menghampar luas, samudranya yang melimpah, dan gunung-gunung yang menjulang tinggi, menjadi kecil di hadapan Manusia. Hal itu dikarenakan Allah telah memberi anugrah kepada manusia berbagai keistimewaan dan kelebihan serta memberinya kekuatan untuk berpikir cemerlang yang dapat menembus segala macam medan untuk menundukkan unsure-unsur kekuatan alam tersebut dan menjadikan sebagai pelayan bagi kepentingan manusia.
Namun mengingat akal manusia pada awal fase perkembangannya tidak melihat sesuatu yang lebih dapat menarik hati selain mukjizat-mukjizat alamiah yang hissi (indrawi) karena akal mereka belum mencapai puncak ketinggian dalam bidang pengetahuan dan pemikiran, maka yang paling relevan ialah jika setiap rasul itu hanya diutus kepada kaumnya secara khusus dan mukjizatnya pun hanya berupa sesuatu hal yang luar biasa yang sejenis dengan apa yang mereka kenal selama itu.
Dan ketika akal mereka telah mencapai taraf sempurna maka Allah mengumandangkan kedatangan risalah Muhammad yang abadi kepada seluruh umat manusia. Serta mukjizat bagi risalahnya juga berupa mukjizat yang ditujukan kepada akal pikiran manusia yang telah berada dalam tingkat kematangan dan perkembangan yang paling tinggi.
Bila dukungan Allah kepada Rasul-rasul terdahulu terbentuk ayat-ayat kauniyah yang memukau mata, dan tidak ada jalan bagi akal untuk menentangnya, seperti mukjizat tangan dan tongkat bagi Nabi Musa, dan penyembuhan orang buta dan orang sakit sopak serta menghidupkan orang mati dengan izin Allah bagi Nabi Isa, maka mukjizat Nabi Muhammad, pada masa kejayaan ilmu pengetahuan ini, berbentuk mukjizat `aqliyah , mukjizat bersifat rasional, yang berdialog dengan akal manusia dan menantangnya untuk selamanya.
Mukjizat tersebut adalah Qur`an dengan segala ilmu dan pengetahuan yang dikandungnya serta segala beritanya tentang masa lalu dan masa akan datang. Akal manusia, betapapun majunya, tidak bakal sanggup menandingi Qur`an kerena Qur`an adalah ayat kauniyah yang tiada bandingnya. Kelemahan akal yang bersifat kekurangan substantive ini merupakan pengakuan akal itu sendiri bahwa Qur`an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya dan sangat diperlukan untuk dijadikan pedoman dan pembimbing.