-->

Ads

Penanganan Pasien hemodialisa

Pasien yang menjalani terapi hemodialisa mengalami berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfunginya ginjal. Hal tersebut muncul setiap waktusampai akhir kehidupan pasien dan menjadi stresor fisik yang berpengaruhpada berbagai dimensi kehidupan pasien meliputi bio psiko sosio spiritual. Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual, muntah, nyeri, lemah otot, udemadalah sebagian dari manifestasi klinik yang dirasakan. Untuk itu pasiensangat membutuhkan perhatian dan dukungan dari orang-orang yang ada disekitarnya 

Pasien dengan hemodialisa jangka panjang sering merasa khawatir akankondisi sakitnya yang tidak dapat diramalkan, mereka biasanya mengalamimasalah finansial, kesulitan dalam mempertahankan pekerjaan, doronganseksual yang menghilang serta impotensi, depresi akibat sakit yang kronisdan ketakutan menghadapi kematian (Smetlzer dan Bare, 2008). Dua pertiga dari pasien yang mendapat terapi hemodialisa tidak pernahkembali pada aktifitas atau pekerjaan seperti sedia kala. Dengan demikianpasien akan mengalami kehilangan pekerjaan, penghasilan, kebebasan,harapan umur panjang, fungsi seksual sehingga dapat mengakibatkankehilangan harga diri dan identitas gender. Rasa kehilangan ini akanmengakibatkan efek kemarahan yang akhirnya timbul suatu keadaan depresisekunder sebagai akibat dari penyakit sistemik yang rnendahuluinya 

Sebagian pasien hemodialisa dirawat di rumah sakit atau unit dialisa dimana mereka menjadi pasien rawat jalan (Michael, 2006). Sebagian besar pasien membutuhkan 12 – 15 jam hemodialisa setiap minggunya yang terbagi dalam dua atau tiga sesi dimana setiap sesi berlangsung antara 3 – 6 jam (Tierney, McPhee, Papdakis & Schroeder, 2009). Kegiatan ini akan berlangsung terus menerus selama hidupnya. Agar dapat menjalankan strategi tersebutdengan baik, individu membutuhkan bantuan dari orang lain. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa individu yang memiliki interaksi yang dekat dengan teman dan kerabat lebih dapat menghindari penyakit sedangkan untuk mereka yang sedang dalam masa penyembuhan akan sembuh lebih cepat apabila mereka memiliki keluarga yang menolong mereka (Baron & Byrne, 2007; Sheridan & Radmacher, 2008). Secara umum dikatakan pula bahwa individu yang merasa menerima penghiburan, perhatian dan pertolongan yang mereka butuhkan dari seseorang atau kelompok biasanya cenderung lebih mudah mengikuti nasehat medis 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel