-->

Ads

LATAR BELAKANG DAN KONSEP BASIC NEUROLOGICAL LIFE SUPPORT (BNLS)

Penerapan konsep pelayanan emergensi yang spesifik di Indonesia selama ini yang sudah mulai dikembangkan. Pelayanan emergensi ini merupakan tindakan lanjutan sesuai dengan kasus yang dihadapi setelah dilakukan Survei Primer (ABC) dan Bantuan Hidup Dasar atau Basic Life Support (BLS). Misalnya pada kegawatan jantung ada BcLS, pada kasus Trauma ada BtLS, bidang obstetri dan neonatal yaitu melalui program PONEK, serta pada kasus neurologi dikembangkan Basic neurological Life Support (BnLS)

Kegawatan dalam bidang neurologi atau persarafan merupakan salah satu hal yang memerlukan penanganan secara cepat dan tepat, karena dapat mengakibatkan kecacatan yang menetap hingga terjadi kematian. Dari data diperkirakan lebih dari 5 % dari kasus kegawatan yang terjadi di IGD. Gejala awal yang paling sering ditemui adalah pusing atau nyeri kepala, nyeri pada punggung yang hebat, kelemahan tubuh, penurunan kesadaran, maupun kejang.

Komponen dasar dalam BnLS adalah Standar penanganan awal yang berbasis pada Prosedur Tetap (Protap) atau Standar Prosedur Operasional; Staf pelayanan yang terlatih; dan Fasilitas yang memadai. Pada penanganan berbasis Protap, pasien yang mengalami kegawatan di bidang neurologi harus ditangani lebih dahulu untuk memperpanjang periode emas sehingga dapat memperbaiki prognosis dari pasien.

Ruang lingkup BnLS

Semua keadaan atau kondisi manifestasi klinis neurologi yang mengancam terjadinya kecacatan atau kematian bila tidak segera ditangani atau diatasi. Manifestasi klinis tersebut dapat berupa :

•    Gangguan kesadaran
•    Kejang dan status epileptikus
•    Peningkatan TIK
•    Kedaruratan stroke
•    Kedaruratan trauma kapitis
•    Kegawatan neuromuskular (kompresi medulla spinalis, GBS, Myastenia Crisis)
•    Dll


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel