-->

Ads

ASESMEN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT EMERGENSI

Pada pasien dengan kegawatdaruratan neurologi prinsip ”ABC” tetap dijalankan, pada keadaan kegawatdaruratan hampir semua pasien dengan kondisi berat akan cenderung memburuk bila tidak segera diatasi dengan cepat dan tepat. sehingga pada keadaan kegawatdaruratan neurologi tidak perlu dilakukan pemeriksaan neurologi menyeluruh.

 Pada Pemeriksaan Neuroemergensi yang paling penting adalah: 

1. Tingkat kesadaran.
2. Pupil dan gerakan bola mata.
3. Tanda rangsang meningeal.
4. Fungsi saraf-saraf kranial.
5. Fungsi motorik dan reflek 

Pemeriksaan kegawatdaruratan neurologi dilakukan bersamaan, segera atau setelah dilakukan tindakan ABC, yang bertujuan untuk mencari ada atau tidaknya defisit neurologis fokal, mencari tanda-tanda meningitis dan menilai tingkat kesadaran dan fungsi neurologis

Dalam situasi emergensi terkadang anamnesis tidak dapat dilakukan dengan panjang lebar. Lakukan anamnesis singkat sambil menilai kesadaran dan tanda vital pasien. Setelah kondisi pasien stabil dan aman anamnesis dapat dilanjutkan kembali.

Dengan anamnesis informasi berikut harus didapat:
    Onset keluhan atau gejala klinis (kapan keluhan atau gejala ini pertama kali muncul?)
    Progresifitas dari keluhan tersebut (apakah keluhan ini bertambah berat, menetap atau membaik?)
    Keluhan tambahan lainnya (adakah keluhan atau gejala lainnya yang menyertai keluhan utama?)
    Riwayat penyakit sebelumnya (apakah pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya atau pernahkah menderita sakit lainnya?)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel