Insidensi sindroma kardiorenal (CRS)
8:20 AM
Edit
Belum ada laporan yang khusus yang
mempelajari insidensi CRS, tetapi dari hasil penelitian Candesartan in
Heart Failure Assessment in Mortality and Morbidity (CHARM) yang
dilaporkan oleh Hillege dkk (2006) terbukti bahwa penurunan laju
filtrasi glomeruli terhitung (eGFR) merupakan penanda meningkatnya angka
kejadian dan kematian akibat gagal jantung (heart failure).15The Acute
Decompensated Heart Failure National Registry (ADHERE) suatu penelitian
populasi besar yang menyangkut 105.388 pasien gagal jantung yang dirawat
di Amerika , melaporkan terdapat 30% kasus diantaranya menderita juga
PGK.1Dari hasil review kepustakaan yang dilakukan oleh Liang dkk (2008)
dilaporkan bahwa lebih dari 70% kasus menunjukan kenaikan kadar
kreatinin serum selama dirawat oleh karena gagal jantung. Tingkat
penurunan fungsi ginjal selama perawatan gagal jantung berkorelasi
dengan angka kematian, komplikasi dan lamanya perawatan.
Penelitian
VALIANT (Valsartan in Acute Myocardial Infarction Trial) yang
dilaporkan oleh Anavekar dkk (2004) membuktikan bahwa penurunan LFG
merupakan faktor risiko bebas untuk terjadinya infark miokard akut atau
PKV lainnya. Setiap penurunan LFG sebesar 10 cc/menit berasosiasi dengan
hazard ratio sebesar 1.10 untuk angka kematian dan komplikasi lainnya.
Pada pasien dengan ADHF selalu terjadi kelebihan volume tubuh (volume
overload) dan biasanya diberikan pengobatan diuretik. 2Penurunan fungsi
ginjal mengganggu efektifitas diuretik atau disebut sebagai diuretic
resistant. Belum ada suatu penelitianpun dilakukan terhadap insidensi
diuretic resistant pada ADHF walaupun kejadian ini jelas meningkatkan
angka kematian