-->

Ads

10 ADAB TILAWAH AL-QUR’AN

ADAB TILAWAH AL-QUR’AN

Al-Qur’an sebagai kitab suci menentukan adab tersendiri bagi para pembacanya membacanya. Adab itu diatur dengan sangat baik sebagai penghormatan dan pengagungan terhadap Al-Qur’an. Selain dalam rangka meraih manfaatnya yang sempurna.
Adab tilawah:
  • 1.    Bersiwak atau membersihkan mulut sebelum tilawah.
  • 2.    Berwudhu sebelum tilawah, karena tergolong dzikir yang paling utama walaupun boleh membacanya tanpa berwudhu.
  • 3.    Membaca ditempat yang bersih dan berpakaian rapi. Tempat yang paling utama adalah masjid.
  • 4.    Membacanya dengan duduk menghadap kiblat dan khusyu’. Diperbolehkan membaca sambil berdiri atau berbaring. (QS. Ali Imran: 191)
  • 5.    Membaca Al-Qur’an diawali dengan isti’adzah (QS. An-Nahl: 98) dan dilanjutkan dengan basmalah tiap awal surat kecuali surat At-Taubah.
  • 6.    Membaca dengan tartil (QS. Al-Muzzammil: 4)
  • 7.    Janganlah memutus tilawah seketika hanya karena hendak berbicara dengan orang lain. Hendaknya tilawah diteruskan hingga akhir ayat. Jika hendak melanjutkan tilawah disunnahkan mengulangi bacaan isti’adzah. Dilarang tertawa dan bermain saat tilawah, sebab perbuatan tersebut mengurangi kemuliaan dan kesucian Al-Qur’an.
  • 8.    Bagi yang sudah mengerti arti dan maksu ayat-ayat Al-Qur’an, bacalah dengan penuh perhatian dan meresapi kandungannya. Misalnya: ketika sampai pada ayat tasbih maka ia bertasbih dan bertahmid, bila sampai pada do’a dan istighfar, ia berdo’a dan beristighfar.
  • 9.    Membaca dengan irama yang bagus namun tanpa memaksa.
“Hiasilah Al-Qur’an dengan suara kalian.” (HR. Abu Dawud)
  • 10.    Memanjatkan do’a sesudah tilawah.
Dari Abu Qatadah ra., ia berkata,”Anas bin Malik ra. ketika mengkhatamkan Al-Qur’an mengumpulkan keluarga dan memanjatkan do’a.”

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel