Apa itu antioksidan L-Glutathione (GSSG)?
8:53 AM
Edit
L-Glutathione (GSSG) merupakan bentuk teroksidasi dari antioksidan Glutation. Glutation sendiri dibentuk oleh asam amino tripeptida yakni asam glutamat, sistein dan glisin yang merupakan asam amino non esensial (AANE). GSSG ini merupakan protein larut air yang merupakan antioksidan terpenting dalam tubuh karena berfungsi intraselular dan juga mempunyai kemampuan untuk mendaur ulang antioksidan yang lain seperti vitamin C dan E. GSSG berfungsi sebagai antioksidan yang langsung menetralisir radikal bebas (Reactive Oxygen Species/ROS) dengan cara berikatan dengan molekul radikal bebas sehingga terjadi detoksifikasi ROS, logam berat dan reaksi kimia berbahaya lainnya yang akhirnya dapat dikeluarkan dari tubuh.
Fungsi tambahan dari GSSG ini yakni memperbaiki kerusakan oksidatif yang sudah terjadi di dalam tubuh. Kerusakan oksidatif dapat meningkatkan jumlah radikal bebas di dalam tubuh, yang dapat berimplikasi timbulnya ratusan penyakit di dalam tubuh seperti kanker, diabetes, penyakit jantung, Alzheimer, HIV/AIDS dan masih banyak lagi penyakit lainnya. Penelitian memperlihatkan orang-orang yang menderita penyakit tersebut di atas mempunyai level Glutation yang rendah dalam tubuh.
Fungsi tambahan dari GSSG ini yakni memperbaiki kerusakan oksidatif yang sudah terjadi di dalam tubuh. Kerusakan oksidatif dapat meningkatkan jumlah radikal bebas di dalam tubuh, yang dapat berimplikasi timbulnya ratusan penyakit di dalam tubuh seperti kanker, diabetes, penyakit jantung, Alzheimer, HIV/AIDS dan masih banyak lagi penyakit lainnya. Penelitian memperlihatkan orang-orang yang menderita penyakit tersebut di atas mempunyai level Glutation yang rendah dalam tubuh.
Bagaimana cara kerja antioksidan L-Glutathione?
Glutation, baik dalam bentuk Glutation tereduksi (GSH) maupun Glutation teroksidasi (GSSG) bekerja dengan cara mengikat toksin membentuk suatu kompleks larut air yang akan diekskresikan melalui cairan empedu dan urin sebagai sampah metabolisme. Glutation merupakan protein thiol (ikatan karbon dan sulfur) intraseluler yang ada di setiap sel tubuh kita. Glutation dikatakan sebagai antioksidan utama karena perannya dalam mendukung sistem pertukaran thiol dan juga perannya dalam regulasi aktivitas selular.
Dalam tubuh, kita selalu bergantung kepada Glutation yang terdapat di setiap sel tubuh kita. Bila kadar Glutation sel berkurang maka proses oksidasi tidak dapat diredam sehingga mekanisme pertahanan tubuh menjadi rapuh oleh peningkatan metabolisme yang bersifat asam dan hati tidak dapat menjalankan fungsinya secara optimal karena akumulasi toksin asam.
Glutation berperan besar sebagai antioksidan, meningkatkan aktivitas sel darah putih, meningkatkan imunitas serta detoksifikasi. Seperti yang sudah disebutkan diatas, Glutation bekerja sebagai antioksidan dengan cara menetralisir radikal bebas dan juga berperan dalam mendaur ulang antioksidan jenis lain yang mempunyai efek yang sama. Glutation melindungi setiap sel di otak, jantung, ginjal, mata, hati dan kulit dari efek berbahaya stres oksidatif. Ketika kadar Glutation dalam tubuh sedang tinggi, tubuh akan mensintesa lebih banyak limfosit sehingga sistem imunitas kita jadi meningkat. Limfosit merupakan salah satu kelompok sel darah putih yang berfungsi untuk membersihkan dan mensterilisasi pro-oksidan dalam tubuh kita. Dengan demikian, semakin banyak Glutation yang berada di sel maka semakin sehat jaringan tersebut.
Fungsi utama Glutation yang lain ialah mendetoksifikasi. Di lingkungan sekitar kita yang penuh dengan polusi, kita selalu terpapar oleh toksin asam yang akhirnya masuk kedalam tubuh kita. L-Glutathione bekerja menetralisir asam sehingga kadar asam menjadi turun dan terjadi keseimbangan asam basa didalam tubuh kita. Jumlah polusi yang terus meningkat sehari-hari membuat tubuh kita memerlukan lebih banyak Glutation untuk menetralisir toksin asam dan menjaga fungsi tubuh kita supaya tetap dalam keseimbangan asam basa yang optimal. Glutation menunjukkan efek yang berguna dalam proses detoksifikasi di hati, memperbaiki gejala penyakit Parkinson, pencegahan dan penatalaksanaan kanker, meningkatkan sistem imun, mencerahkan kulit, meningkatkan kelembutan dan elastisitas kulit serta mengurangi bintik-bintik hitam di kulit. Glutation juga merupakan antioksidan poten dalam hal antipenuaan dan mencegah kerutan di kulit.
Siapa saja kandidat pengguna antioksidan L-Glutathione?
Sejak ditemukan di setiap sel dan mempunyai efek antioksidan alami, L-Glutathione bisa digunakan setiap orang untuk menjaga kesehatannya sehari-hari. Glutation sangat direkomendasikan untuk orang-orang dengan gangguan sistem imun dan adiyuswa (usila). Glutation juga direkomendasikan untuk penderita penyakit Parkinson dengan persetujuan Dokter.
Apakah antioksidan Glutation aman?
L-Glutathione merupakan tripeptida alami yang diproduksi oleh tubuh kita dan memegang peranan penting dalam beberapa metabolisme dan reaksi kimia seperti sintesa dan perbaikan DNA, sintesa protein, sintesa prostaglandin, transpor asam amino dan aktivasi enzim. Tidak ditemukan kasus toksisitas yang disebabkan oleh Glutation.
Penelitian mengenai antioksidan L-Glutathione
Glutation diketahui berfungsi sebagai pencerah kulit karena memiliki efek anti-melanogenik. Mekanisme kerja Glutation yakni: (1) Melakukan inaktivasi langsung enzim tirosinase dengan cara berikatan dengan sisi aktif dari enzim yang mengandung tembaga. (2) Mediasi mekanisme pertukaran bentuk dari eumelanin menjadi produk phaeomelanin. (3) Meredam radikal bebas dan peroksida yang berkontribusi terhadap aktivasi enzim tirosinase dan pembentukan melanin. (4) Modulasi agen melanositotoksik dalam hal kemampuan depigmentasi. Glutation juga berfungsi melembutkan dan meningkatkan elastisitas kulit serta mempunyai efek menyamarkan kerutan kulit.
Sebuah studi penelitian melihat hubungan antara nilai total Glutation plasma dengan kejadian CVD dengan menggunakan analisa regresi logistik kondisional. Rata-rata nilai konsentrasi Glutation rendah pada semua kasus CVD dibanding kasus kontrol, ini berarti penurunan kadar Glutation plasma meningkatkan risiko terjadinya CVD terutama kasus penyakit pembuluh darah kecil otak. Studi penelitian lain berdasarkan status nutrisi untuk melihat hubungan antara glutation dan stroke. Disini peneliti menemukan diet golongan asam amino sulfur dan protein yang rendah menyebabkan kadar Glutation menurun, dimana defisiensi sistein mempunyai korelasi langsung terhadap kejadian stroke.
Sebuah studi penelitian melihat hubungan antara nilai total Glutation plasma dengan kejadian CVD dengan menggunakan analisa regresi logistik kondisional. Rata-rata nilai konsentrasi Glutation rendah pada semua kasus CVD dibanding kasus kontrol, ini berarti penurunan kadar Glutation plasma meningkatkan risiko terjadinya CVD terutama kasus penyakit pembuluh darah kecil otak. Studi penelitian lain berdasarkan status nutrisi untuk melihat hubungan antara glutation dan stroke. Disini peneliti menemukan diet golongan asam amino sulfur dan protein yang rendah menyebabkan kadar Glutation menurun, dimana defisiensi sistein mempunyai korelasi langsung terhadap kejadian stroke.
Penelitian menunjukkan Glutation menjaga dan melindungi sel otak dari serangan zat asam (pemicu asidosis), polusi beracun, radikal bebas dan zat kimia perusak yang dihasilkan dari sisa metabolisme tubuh. Penderita Parkinson umumnya mengalami defisiensi Glutation dan suplementasi Glutation sangat berguna untuk mengurangi efek samping penyakit. Glutation terbukti mempunyai peranan penting dalam melindungi sel otak.
Studi penelitian lain juga menunjukkan Glutation dapat mencegah dan melawan sel kanker dengan cara menekan pertumbuhan tumor, mengeliminasi karsinogen, meredam kerusakan oksidatif dan toksin asam, mencegah penyakit penyerta lainnya serta meminimalisir efek samping dari kemoterapi dan radioterapi. Satu hal yang sangat menarik dari penelitian ini yakni karena kanker tidak hanya punya satu mekanisme saja dalam mencetuskan penyakit sehingga sulit untuk mencapai sasaran penanganan, disinilah Glutation berperan efektif melawan kanker dengan 3 senjata utamanya yang sudah disebutkan diatas.
Penelitian penunjang lain juga memperlihatkan peran Glutation sebagai antioksidan endogen utama dengan fungsi mendetoksifikasi radikal besar serta meningkatkan status imun sangat bermanfaat bagi pasien yang menderita penyakit kencing manis, Alzheimer, sklerosis multipel, AIDS, fibrosis kistik, asma, autisme, emphisema, bronkitis kronik, pankreatitis, hepatitis, osteoartritis, katarak dan lain sebagainya.