-->

Ads

Fisiologi Keseimbangan Tubuh

Fisiologi Keseimbangan Tubuh

Refleks keseimbangan merupakan suatu kerjasama yang berkesinambungan antara tiga sistem sensorik (vestibuler, propioseptif, visual) dan respon motorik untuk merespon perubahan titik gravitasi, pergerakan linear, perubahan permukaan tanah, tingkat penerangan serta informasi visual seperti benda yang menghalangi atau yang tiba-tiba datang mendekat. Sistem sensorik memberikan informasi tentang posisi tubuh dihubungkan dengan gravitasi dan lingkungan serta posisi masing-masing anggota tubuh satu sama lain. Neuromuskuler dan muskuloskeletal berperan dalam mengontrol posisi tubuh dan keluaran motorik. Sedangkan sistem saraf pusat diperlukan untuk integrasi, adaptasi, dan antisipasi dari respon keseimbangan (Maryam, 2009)

Faktor yang Mempengaruhi Keseimbangan

        Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan adalah:
Usia: penelitian Barnedh (2006) dalam Maryam (2009), menyatakan bahwa usia berhubungan dengan gangguan keseimbangan dimana proporsi pada kelompok usia lebih dari 80 tahun yang mengalami gangguan keseimbangan sebesar 70%, usia 70-79 tahun sebesar 63% dan usia 60-69 tahun sebesar 23%.

    Jenis kelamin: kekuatan kaki pada lansia perempuan sebesar 23% lebih rendah dari kekuatan lansia laki-laki setelah dikoreksi perbedaan massa tubuhnya. Kejadian jatuh lebih banyak pada perempuan dikarenakan perempuan mengalami menopause yaitu terjadinya penurunan hormon estrogen yang dapat menurunkan kemampuan tubuh menyerap kalsium sehingga memicu terjadinya osteoporosis (Maryam, 2009).

    Aktivitas Fisik: Aktivitas fisik adalah pergerakan tubuh yang secara substansial meningkatkan penggunaan energi dan dapat berupa kegiatan sehari-hari maupun ativitas olahraga (Skelton, 2001 dalam Maryam, 2009).

Menurut penelitian Newton, hampir 40% dari usia dewasa tidak memanfaatkan waktu luang untuk aktivitas sehari-hari (ADL) menjadi salah satu faktor yang berhubungan dengan jatuh (Maryam, 2009).

Menurut Skelton (2001) dalam Maryam (2009), aktivitas fisik mempunyai efek positif terhadap keseimbangan tubuh atau faktor risiko jatuh, yaitu meningkatkan keseimbangan, kemampuan fungsional, mobilitas, kekuatan dan tenaga, koordinasi dan gaya berjalan serta menurunkan depresi dan ketakutan terhadap jatuh.

    Lingkungan: Lingkungan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi dan berkontribusi pada risiko jatuh (Desai, 2010 dalam Achmanagara, 2012).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel