Teknis Budidaya Tanaman Cengkeh
10:59 AM
Edit
Teknis Budidaya Tanaman Cengkeh
A. Persiapan Lahan
Dalam mempersiapkan
lahan, yang harus dilakukan adalah
1.
Pembersihan
lahan (bekas tunggak atau akar kayu yang dapat menyebabkan rayap atau jamur
akar) yang kemudian dilanjutkan dengan pengolahan tanah.
2.
Pembuatan
lubang tanam yang biasanya disiapkan sejak bulan Juli sampai dengan September
dan ditutup pada bulan Oktober, tujuannya agar lubang dan tanah galiannya
terkena panas yang cukup lama. Ukuran (panjang, lebar, dan kedalaman) yang
biasa digunakan dalam pembuatan lubang tanam yaitu: (i) 60 x 60 x 60 cm, (ii)
80 x 80 x 80 cm, dan (iii) 1 x 1 x 1 m.
3.
Pada
2 minggu sampai 1 bulan sebelum tanam, tanah diberi pupuk kandang yang telah
menjadi tanah atau kompos sebanyak 5-10 kg/pohon.
4.
Untuk
mengatur kelebihan air perlu dibuat saluran drainase yang cukup.
B. Penanaman
Penanaman dilakukan
apabila semua persiapannya, misalnya terasering telah baik, peneduh alam atau
buatan telah siap, lubang-lubang tanam yang memenuhi syarat telah ditutup
kembali, serta jarak tanam tanam telah ditentukan.
Jarak tanam yang
biasa digunakan pada penanaman cengkeh tidak sama tergantung pada ketinggian
dan kemiringan tanah. Jarak tanam pada tanah datar 8 m x 8 m = 156 pohon dan
pada tanah agak miring minimal 6 m x 6 m = 256 pohon, atau dapat dibuat
bervariasi 8 m x 6 m = 200 pohon, 6 m x 7 m = 238 pohon, 7 m x 8 m = 178 pohon.
Bila terdapat gangguan-gangguan yang dapat merugikan, jarak tanam dapat dibuat
lebih rapat lagi, misalnya 4 m x 4m = 625 pohon.
Penanaman cengkeh
dilaksanakan pada awal musim hujan. Dalam penanamannya dilakukan pula pola
tanam campuran (polikultur) dengan sistem tanam pagar, yaitu memperkecil jarak
tanam dalam baris (Timur-Barat) misalnya 12 m x 5 m atau 14 m x 6 m sehingga
tersedia ruangan untuk tanaman sela atau tanaman campuran. Tanaman campuran
dapat dilakukan pada tanaman yang belum produktif dan atau kurang produktif.
Beberapa tanaman campuran yang dapat digunakan antara lain: kacang tanah,
kacang tunggak, jagung, dan tanaman lain kecuali ketela pohon karena ketela
pohon menyerap banyak garam-garam mineral dari dalam tanah dan tidak
dikembalikan sehingga sangat cepat mengurangi kesuburan tanah.
C. Pemeliharaan
Setelah bibit
cengkeh ditanam ke lapangan tahap selanjutnya adalah pemeliharaan. Pada tanaman
cengkeh, pemeliharaan mrupakan periode yang panjang, yaitu selama tanaman yang
diusahakan tersebut dianggap masih menguntungkan secara ekonomis.
1. Pengelolaan Lahan
dan Tanaman.
Penggemburan Tanah
dan Sanitasi Kebun.
a.
Tanaman
cengkeh yang berumur 1 – 5 tahun merupakan periode yang kritis, sekitar 10 –
30% tanaman yang telah ditanam di lapangan mengalami kematian atau perlu
diganti/disulam karena berbagai sebab, seperti hama penyakit, kekeringan, kalah
bersaing dengan gulma, atau penyebab lainnya.
b.
Penggemburan
tanah disekeliling tanaman di daerah sekitar perakaran di cangkul dangkal (± 10
cm) sekurang-kurangnya 2 kali setahun, pada awal dan akhir musim hujan
sekaligus sebagai persiapan pemupukan.
c.
Gulma
atau alang-alang harus dibersihkan sampai akar-akarnya dengan cangkul/garpu
atau dengan penyemprotan herbisisda.
2. Pengaturan
Naungan
a.
Pada
stadia awal pertumbuhan, tanman cengkeh memerlukan naungan yang cukup. Ada dua
nanungan yang digunakan, yaitu:
a)
Naungan
buatan/sementara
Dapat
menggunakan daun nyiur yang dianyam, atau kepang dari bamboo hingga umur 2
tahun.
b)
Naungan
alami
Sekitar
tanaman di kanan/kiri dan di belakang sebaiknya ditanami dengan pupuk hijau.
Maksudnya untuk menahan teriknya sinar matahari, menahan angin dan mematahkan
jatuhnya hujan yang lebat. Pohon peneduh yang ditanam biasanya Theoprocia,
Flumingia Congesta, yang bukan merupakan saingan akar.
- Naungan buatan diadakan maksimal untuk dua periode musim kemarau setelah penanaman.
- Bila naungan alami (pohon peneduh) sudah terlihat gelap harus segera dipangkas , pangkasan dimasukkan ke dalam rorak (sebagai humus). Jangan memangkas pada musim kemarau karena akan merugikan.
- Setelah tanaman cengkeh mencapai umur 5 tahun naungan alami (pohon peneduh) sama sekali dihilangkan, karena tanaman sudah tahan terhadap semua pengaruh dari luar.
3. Penyulaman
- Waktu penyulaman sebaiknya dilakukan pada musim hujan, yaitu untuk menghindari kematian tanaman karena kekurangan air.
- Bibit sulaman yang digunakan berasal dari sumber benih dan umur yang tidak jauh berbeda dengan tanaman yang telah ditanam.
4. Penyiraman
a.
Pada
awal pertumbuhan, tanaman cengkeh memerlukan kondisi tanah yang lembab,
sehingga pada musim kemarau perlu adanya penyiraman. Setidak-tidaknya
penyiraman dilakukan 2 – 3 kali sehari. Penyiraman dilakukan pada sore hari
setelah pukul 15.00 karena saat sore hari keadaannya sejuk dan tidak akan
terjadi penguapan yang banyak sehingga air dapat diserap oleh akar dalam jumlah
yang banyak.
b.
Pada
tanaman dewasa penyiraman kurang diperlukan lagi, kecuali pada kondisi iklim
ekstrim kering.
5. Pemasangan Mulsa
Pemasangan mulsa
dilakukan menjelang musim kemarau. Tujuannya untuk menjaga kelembaban tanah
disekitar tanaman dan memberikan kondisi yang lebih baik bagi pertumbuhan akar.
6. Pemupukan
Pemupukan bertujuan
untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produksi cengkeh setelah
panen. Berdasarkan pola penyebaran akarnya, penempatan pupuk pada tanaman
cengkeh dilakukan dibawah proyeksi tajuk dan bagian dalam tajuk.
Pemupukan diberikan
2 kali dalam setahun, yaitu saat awal musim hujan (akhir musim kemarau) dan
saat awal musim kemarau (akhir musim hujan). Jenis pupuk yang diberikan dapat
berupa pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) dan pupuk anorganik, baik
tunggal maupun berupa pupuk majemuk dalam bentuk butiran maupun tablet.
Pupuk
organic berbentuk butiran (UREA, TSP/SP-36, KCl, Kieserit) diberikan pada
proyeksi tajuk ⅔ bagian dan ⅓ bagian dibawah bagian dalam tajuk yang dilakukan
dua kali setahun, yaitu pada awal dan akhir musim hujan. Pupuk anorganik
berbentuk tablet, diberikan dalam 8 lubang tugal (4 lubang di bawah proyeksi
tajuk daun 4 lubang dibawah tajuk bagian dalam) sedalam 10 – 15 cm. pupuk
tablet hanya diberikan setahun sekali, yaitu pada awal musim hujan.