PENGGUNAAN JENIS PUPUK ORGANIK PADA BUDIDAYA UDANG WINDU (PENAEUS MONODON FABRICIUS) DI TAMBAK
10:56 AM
Edit
PENGGUNAAN JENIS PUPUK ORGANIK PADA BUDIDAYA UDANG WINDU (PENAEUS MONODON FABRICIUS) DI TAMBAK
Machluddin Amin, Herlina Jompa dan Abd. MalikTangko
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan dan sintasan udang windu (Penaeus mondon Fabricius) di tambak dengan menggunakan 6 petak tambak ukuran 500 m2. Perlakuan yang dicobakan pada penelitian ini adalah penggunaan berbagai jenis pupuk organik yaitu perlakuan A = kotoran ayam , perlakuan B = kotoran sapi dan perlakuan B = dedak masing-masing diulang 2 kali Hewan uji yang digunakan adalah udang windu PL 20 (0,028 g/ekor) dengan padat tebar 2 ekor/m2. Sebelum penebaran organisme uji dilakukan persiapan masing-masing tambak meliputi pengeringan dan pengolahan dasar tambak. perbaikan pematang tambak, pemberantasan hama dengan saponin sebanyak 1,25 kg/ha (25 kg/ha), pengapuran dengan kapur pertanian sebanyak 16 kg/petak (320 kg/ha), kapur dolomit 100 kg/petak (2000 kg/ha), pemupukan anorganik masing-masing pupuk urea 7,5 kg/petak (150 kg/ha), SP36 3,75 kg/petak (75 kg/ha). Pemupukan susulan urea dan SP36 dilakukan pada setiap 15 hari dengan dosis 5% dari pupuk awal. Peubah yang diamati meliputi pertumbuhan berat mutlak udang windu, setiap 15 hari serta sintasan dan produksi udang windu pada akhir penelitian. Parameter penunjang yang diukur meliputi suhu, salinias oksigen terlarut, pH, BOT, PO4, NO2, NO3, Fe, plankton dan bakteri dilakukan setiap 2 minggu. Pengamatan tanah dasar tambak meliputi pH, BOT, posfat, nitrat dan tekstur tanah dilakukan pada awal dan akhir penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jenis pupuk organik tidak berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan dan sintasan udang windu namun tidak berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap produksi udang windu. Berat/ekor akhir udang windu tertinggi pada perlakuan C (dedak) dan sintasan udang windu tertinggi diperoleh pada perlakuan A (kotoran ayam) dan B (kotoran sapi).
Kata kunci: Pupuk organik, tambak, udang windu