-->

Ads

PENGGUNAAN JENIS PUPUK ORGANIK PADA BUDIDAYA UDANG WINDU (PENAEUS MONODON FABRICIUS) DI TAMBAK

PENGGUNAAN JENIS  PUPUK ORGANIK PADA BUDIDAYA UDANG WINDU  (PENAEUS MONODON FABRICIUS) DI TAMBAK


Machluddin Amin, Herlina Jompa dan Abd. MalikTangko
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau

Penelitian  ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan dan sintasan udang windu (Penaeus mondon Fabricius) di tambak  dengan menggunakan 6 petak tambak ukuran  500 m2.  Perlakuan  yang dicobakan pada penelitian ini adalah  penggunaan berbagai jenis pupuk organik yaitu perlakuan A = kotoran ayam , perlakuan B = kotoran sapi dan perlakuan B = dedak masing-masing diulang 2 kali  Hewan uji yang digunakan adalah udang windu PL 20 (0,028 g/ekor) dengan padat tebar 2 ekor/m2. Sebelum penebaran organisme uji dilakukan persiapan masing-masing tambak  meliputi pengeringan dan pengolahan dasar tambak. perbaikan pematang tambak, pemberantasan hama dengan saponin sebanyak 1,25 kg/ha (25 kg/ha), pengapuran dengan kapur pertanian sebanyak 16 kg/petak (320 kg/ha), kapur dolomit 100 kg/petak (2000 kg/ha), pemupukan anorganik masing-masing pupuk urea 7,5 kg/petak (150 kg/ha), SP36 3,75 kg/petak (75 kg/ha).   Pemupukan susulan urea dan SP36 dilakukan pada setiap 15 hari dengan dosis 5% dari pupuk awal. Peubah yang diamati meliputi pertumbuhan berat mutlak   udang windu,  setiap 15 hari serta sintasan dan  produksi udang windu  pada akhir penelitian.  Parameter penunjang yang diukur meliputi suhu, salinias oksigen terlarut, pH, BOT, PO4, NO2, NO3, Fe, plankton dan bakteri dilakukan setiap 2 minggu.  Pengamatan tanah dasar tambak meliputi pH, BOT, posfat, nitrat dan  tekstur tanah dilakukan pada awal dan akhir penelitian.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jenis pupuk organik tidak berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan dan sintasan udang windu namun tidak berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap produksi udang windu.  Berat/ekor  akhir udang windu tertinggi pada perlakuan C (dedak) dan sintasan udang windu  tertinggi diperoleh pada perlakuan A (kotoran ayam) dan B (kotoran sapi).

Kata kunci: Pupuk organik, tambak, udang windu

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel