-->

Ads

BUDIDAYA UDANG WINDU, PERMASALAHAN DAN STRATEGINYA DI MASA KINI

BUDIDAYA UDANG WINDU,  PERMASALAHAN DAN STRATEGINYA DI MASA KINI


Gunarto
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau, 90512 Maros Sulawesi Selatan
Email : gunartom@yahoo.com   

Seiring dengan menurunnya kualitas lingkungan perairan pantai, maka pada masa sekarang ini penyakit udang baik bakteri maupun virus telah berkembang di semua perairan pantai, sehingga budidaya udang windu pola intensif tidak ada lagi di masyarakat petambak ataupun pengusaha. Dalam pelaksanaan budidaya udang windu pola intensif strategi yang harus diperhatikan adalah pemilihan lokasi tambak yang tepat, teknik persiapan tambak, lokasi sumber benih udang dan kualitas benih, penggunaan probiotik/bioflok dan teknik pengelolan air dengan cara ganti air seminimal mungkin. Pada penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa udang windu yang dibudidayakan secara intensif di tambak dengan masa pemeliharaan selama 112 hari, udang tidak tumbuh optimum karena dengan padat tebar 20 ekor/m2, dicapai sintasan 90 – 98% dengan ukuran udang rata-rata sekitar 14 g/ekor dan produksi 1706,9 – 1953,3 kg/ha. Kurang optimalnya pertumbuhan udang kemungkinan karena salinitas yang tinggi (35 – 46 ppt) pada masa pemeliharaan di tambak. Selain itu kandungan protein pakan yang tidak mencapai 40%, sehingga perlu perbaikan kualitas pakan.  Stategi lainnya adalah benur windu harus ditokolkan lebih lama lagi sehingga menjadi ukuran yang lebih besar (misalnya tokolan PL 50) baru kemudian ditebar di tambak. 

Kata kunci: Budidaya intensif, kualitas pakan, salinitas tinggi, tokolan PL50

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel