-->

Ads

PENGARUH FREKUENSI PUPUK SUSULAN TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT, GRACILARIA VERRUCOSA DI TAMBAK

PENGARUH FREKUENSI PUPUK SUSULAN TERHADAP  PERTUMBUHAN  RUMPUT LAUT, GRACILARIA VERRUCOSA DI TAMBAK


Andi Marsambuana Pirzan dan Burhanuddin
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau, Maros

Penelitian dilaksanakan di Tambak Percobaan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Maros bertujuan menelaah pengaruh frekuensi pupuk susulan berbeda terhadap pertumbuhan rumput laut, Gracilaria verrucosa di tambak. Petakan tambak yang digunakan sebanyak enam petak, masing-masing berukuran 1000 m2. Bibit rumput laut yang ditebar sebagai organisme uji berasal dari Kabupaten Takalar sedangkan ikan bandeng diperoleh dari  penggelondong di Kabupaten Maros. Percobaan diset dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan frekuensi pupuk susulan berbeda, yaitu tanpa pemupukan susulan (A), pemupukan susulan tiap dua minggu sekali (B), dan pemupukan susulan tiap empat minggu sekali (C), masing-masing dua kali ulangan. Pupuk susulan yang diaplikasikan adalah Urea dan SP-36, masing-masing 3 dan 1,5 kg/1000 m2. Rumput laut ditebar dengan kepadatan 250 kg/1000 m2 dan dipelihara selama 42 hari sedangkan ikan bandeng ditebar dengan kepadatan 100 ind./1000 m2. Pengamatan laju pertumbuhan rumput laut dilakukan tiap dua minggu sekali dan produksi rumput laut ditentukan dengan menimbang pada saat panen. Analisis kandungan agar dan pengukuran ikan bandeng, masing-masing dilakukan sebelum penebaran dan setelah panen. Laju pertumbuhan dan produksi rumput laut yang diperoleh tidak beda nyata (P>0,05) antarperlakuan pemupukan susulan, masing-masing perlakuan (A) sebesar 5,99% dan 2300 kg/1000 m2, (B) 4,63% dan 1340 kg/1000 m2,  dan  (C) 5,61% dan 1980 kg/1000 m2. Kandungan agar tidak beda nyata (P>0,05) antarperlakuan, yaitu: (A), (B), dan (C) masing-masing 5,09; 6,68; dan 5,69%. Terbatas dari penelitian ini untuk pemeliharaan rumput laut di tambak, maka aplikasi pupuk organik sebagai pemupukan dasar sebanyak 20 kg / 1000 m2 diikuti oleh pemupukan susulan berupa pupuk anorganik, yaitu Urea 3 kg/1000 m2 dan SP-36 1,5 kg/1000 m2 tiap empat minggu sekali. Penebaran ikan bandeng 100 ind./1000 m2 dapat mengatasi kelimpahan lumut dan kelekap yang menghambat pertumbuhan rumput laut.

Kata kunci: Frekuensi, pupuk, rumput laut, Sulawesi Selatan, tambak

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel