-->

Ads

7 macam Hama dan pengendalianya Pada Tanaman Cengkeh



7 macam Hama dan pengendalianya Pada Tanaman Cengkeh

·         Hama Pengerat Batang
Jenis-jenis hama pengerat batang antara lain Nothopeus hemipterus, Oliu, dan Nothopeus fasciatipennis biasanya menyerang batang bawah pada tanaman cengkeh umur  4- 8 tahun. Ciri-ciri : terdapat lubang yang mengeluarkan air kotoran, didalam batang ulat tersebut meletakan telur, dan ketika menetas akan merusak kulit sampai ke batang kayu.
Cara mengatasinya anda harus membersihkan telur-telur tersebut lalu menutup rapat lubang dengan kapas yangsudah diberi insektisida untuk mematikan larva-larvanya.

·         Hama Kutu Daun
Kutu daun ini menyerang pada daun yang masih muda (pucuk daun).  Kutu ini biasanya melekat pada tangkai daun dan ranting. Jika didiamkan akan menimbulkan penyakit jelaga dimana daun terlapisi lapisan hitam yang dapat menggangu proses asimilasi daun.
Untuk menangani kutu daun bisa dengan menyemprotkan endrin 1% atau dengan medol 0,5%
·         Hama Rayap
Rayap kerap menyerang akar tanaman cengkeh yang masih muda. Untuk menangani rayap bisa menggunakan insektissida

Penyakit Tanaman Cengkeh

·         Penyakit Daun pada cengkeh
Penyakit yang sering menyerang daun antara lain : cendawan Glorosporium piperatum dan Cylindrocladium quinqeseptatum. Penyakit ini banyak ditemukan ketika persemaian dan pertanaman, pada tempat-tempat yang terlampau gelap. Ciri-ciri terdapat bercak kuning kecoklatan pada daun untuk kasus cendawan Glorosporium piperatum. Sedangkan Cylindrocladium quinqeseptatum biasanya ditandai bercak-bercak merah atau merah kecoklatan yang dibagian tengahnya berwarna putih. Untuk mengatasi dapat disemprot dengan  Koperoxy-chloride 0,5%

·         Penyakit ganggang pada tanaman cengkeh
Penyakit ganggang biasanya disebabkan oleh Chepaleuros mucodera, gejala awal terdapat bercak merah pada daun dan pada tengah-tengah terdapat bintik-bintik kuning, lama kelamaan daun akan rontok  dan menimbulkan semacam mati ranting.
Untuk mengatasi bisa dengan menyeprot Koperoxy chloride 0,5%.
·         Mati ranting (Die-back)
Disini berdampak pada sebagian akar akan membusuk atau pengambilan zat-zat hara pada sebagian tanaman terganggu. Penykit ini banyak terjadi pada tanaman yang berumur lima tahun ke atas. Juga dapat disebabkan oleh pengaruh keadaan (fisiologis).
Gejala: daun dari beberapa cabang berubah warna menjadi kuning, layu, kemudian berguguran. Terik sinar matahari menyebabkan cabangnya mati, sehingga sebagan pohon cabangnya gundul.
Pencegahan: (i) memperbaiki drainase, (ii) membuat lubang angin di luar tajuk, (iii) menggemburkan tanah, dan (iv) melakukan pemumpukan sempurna.
·         Mati Bujang
Hal ini terjadi karena keadaan tanah yang tidak cocok atau system drainase yang buruk, Jika mengalami mati bujang, pohon akan mati dari pucuk dan turun kebawah, daun-daun berguguran dan pohon bisa mati.
Pencegahan: saat menanam perlu memilih tanah yang cocok dengan system drainase yang baik. Dilakukan penggemburan tanah dengan cara memebri pupuk organic yang telah matang betul.
·         Mati kekeringan
Mati kering pada tanaman cengkeh biasanya disebabkan dengan cuaca yang terlalu panas dan kekurangan air. Pencegahan bisa dengan member peneduh dan dilakukan penyiraman. Kebutuhan pohon cengkeh umur 8 – 10 tahun memerlukan penyiraman ± 20 liter.
E. Pemanenan
Produk utama cengkeh adalah bunga, yang pada waktu dipanen kadar airnya berkisar antara 60 – 70%. Waktu yang paling baik untuk memetik cengkeh adalah sekitar 6 bulan setelah bakal bunga timbul, yaitu setelah satu atau dua bunga pada tandannya mekar dan warna bunga menjadi kuning kemerah-merahan dengan kepala bunga masih tertutup, berisi dan mengkilat.
Pemungutan bunga cengkeh dilakukan dengan cara memetik tangkai bunga dengan tangan, kemudian dimasukkan ke dalam kantong kain atau keranjang yang telah disiapkan, menggunakan tangga segitiga atau galah dari bamboo, serta tidak merusak daun disekitarnya saat pemetikan. Waktu panen sangat berpengaruh terhadap rendemen dan mutu bunga cengkeh serta minyak atsirinya.
Saat pemetikan bunga cengkeh yang tepat yaitu apabila bunga sudah penuh benar tetapi belum mekar, pemetikan yang dilakukan saat bunga cengkeh masih muda (sebelum bunga masak) akan menghasilkan bunga cengkeh kering yang keriput, kandungan minyak atsirinya rendah dan berbau langu (tidak enak). Sedangkan apabila pemetikannya lambat 9 bunga sudah mekar) setelah dikeringkan akan diperoleh mutu yang rendah, tanpa kepala serta rendemennya rendah.
F. Pasca Panen
Sebelum dikeringkan, bunga cengkeh dipisahkan dari tangkai atau gagang dan dikeringkan secara terpisah. Pada tahap ini dilakukan pemisahan antara bunga cengkeh yang baik, bunga yang terlalu tua dan yang terjatuh, setelah itu bunga cengkeh dikeringkan.
Pengeringan dapat dilakukan dengan menjemurnya di bawah sinar matahari langsung atau menggunakan pengering buatan. Bunga cengkeh yang akan dijemur dihamparkan pada alas tikar, anyaman bamboo gribig) atau plastik, atau pada lantai jemur yang diberi alas plastic. Selama proses pengeringan, cengkeh dibolak-balik agar keringnya merata. Proses pengeringan dianggap selesai apabila warna bunga cengkeh telah berubah menjadi coklat kemerahan, mengkilat, mudah dipatahkan dengan jari tangan dan kadar air telah mencapai sekitar 10 – 12 %. Lamanya waktu penjemuran dibawah sinar matahari sekitar 3 – 4 hari. Cengkeh yang telah kering kalau disimpan tidak akan susut beratnya dan tahan lama asalkan tidak terkena air.
Kualitas cengkeh dapat dibedakan dan dinilai menurut:
a. Kekeringannya.
b. Persentase kotoran (tangkai bunga dan daun-daun).
c. Persentase yang tidak berkepala (sudah banyak yang mekar).
d. Persentase yang muda.
e. Warnanya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel