-->

Ads

ANALISIS KARAKTERISTIK LAHAN, PENENTUAN POTENSI DAN TINGKAT KESESUAIAN LAHAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) DI PERAIRAN PESISIR KOTA BAU-BAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA

ANALISIS KARAKTERISTIK LAHAN, PENENTUAN POTENSI DAN TINGKAT KESESUAIAN LAHAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) DI PERAIRAN PESISIR KOTA BAU-BAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA


Mudian Paena
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau (BRPBAP)
Jl. Makmur Daeng Sitakkan No. 129 Maros Sulawesi Selatan
mudianpaena@yahoo.co.id

Kota Bau-Bau sejak tahun 2000 merupakan salah satu kabupaten sentra produksi rumput laut di Provinsi Sulawesi Tenggara.  Sampai saat ini belum ada informasi yang memadai tentang potensi dan tingkat kesesuaian lahan budidaya rumput laut (Kappaphycus alvarezii) di perairan pesisir Kota Bau-Bau, demikian pula dengan karakteristik físika dan kimia oseanografinya.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, potensi dan kesesuaian lahan budidaya rumput laut di perairan pesisir Kota Bau-Bau.  Metode penelitian yang dilakukan adalah survei lapangan dan pemanfaatan sistem informasi geografis.  Bahan yang digunakan adalah peta digital Rupa bumi Indonesia wilayah Kota Bau-Bau dan peralatan survei lainnya.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi lahan budidaya rumput laut di Kota Bau-Bau mencapai 3.685,45 ha, dengan tingkat kesesuaian lahan sesuai  3,320.72 ha, dan 364,73 tidak sesuai.  Karakter perairan pesisir Kota Bau-Bau dicirikan dengan kecerahan 5,3-10,5 meter, kedalaman 4,5–35 meter, suhu 28,78-30,30oC, pH antara 8,1-8,17, salinitas 35,88- 36,98 ppt, oksigen terlarut 5,81-6,85 mg/L,  bahan organik total 31,79 – 44,84 mg/L, nitrit 0,008 – 0,0014 mg/L, nitrat <0,0008 – 0,0068 mg/L, fosfat 0,0302 – 0,6857 mg/L, besi 0,028 – 0,264 mg/L dan total suspensi 72 - 118 mg/L.

Kata kunci: kesesuaian, Kota Bau-Bau, potensi, rumput laut

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel