-->

Ads

ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN



ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN

 4.1. Analisis Usaha Budidaya
 Perkiraan budidaya bunga gerbera seluas 1.000 m2 yang dilakukan pada tahun 1999 di daerah Bandung.Biaya produksi
Sewa lahan 1.000 m2 selama 1 tahun
Bangunan dengan naungan
Bibit
 - Bibit anakan 10.000 tanaman
Pupuk
 - Pupuk kandang 2.000 kg @ Rp. 100,-
 - NPK 400 kg @ Rp. 2.000,-
 - Pupuk daun dan bunga
Tenaga kerja
 - Pengolahan tanah dan pemupukan kandang 20 HKP
 - Pembuatan bangunan naungan 20 HKP
 - Penanaman 5 HKW
 - Pemeliharan tanaman 1 tahun 50 HKW + 5 HKP
 - Panen dan pasca panen 20 HKW + 5 HKP
Biaya cadangan
 Jumlah biaya produksi
Pendapatan 8.000 tangkai, 10 bunga/th.x Rp.200,-
Keuntungan per bulan
Parameter kelayakan usaha
 1. Rasio output/input
 Rp. 150.000,-              Rp. 400.000,-               Rp. 200.000,-
 Rp. 3.000.000,-           Rp. 200.000,-               Rp. 1.000.000,-
 Rp. 2.500.000,-           Rp. 200.000,-               Rp. 9.112.500,-   
 Rp. 200.000,-              Rp. 37.500,-                  Rp. 16.000.000,-    
 Rp. 800.000,-              Rp. 425.000,-                 Rp. 573.950,-             = 1,756           
Keterangan: HKP Hari kerja pria, HKW Hari kerja wanita.

 4.2. Gambaran Peluang Agribisnis
 Di Indonesia tanaman hias gerbera belum berkembang pesat sebagai komoditas komersial. Dalam program penelitian dan pengembangan hortikultura di Indonesia mengklasifikasikan tanaman hias gerbera adalah tanaman introduksi dari luar negri. Namun apabila tanaman hias gerbera berkembang baik di Indonesia pasti akan dapat menjadi komoditas potensial/komoditas utama.
 Prospek pengembangan budidaya tanaman gerbera dapat diandalkan karena peminatnya di dalam negeri semakin banyak. Hal ini dapat dilihat dengan dominannya bunga ini di dalam rangkaian bunga. Harga satu kuntum bunga gerbera termasuk mahal. 12 tangkai Gerbera berbunga dua lapis (introduksi luar negeri) yang sudah banyak dibudidayakan berharga Rp. 10.000,- di tingkat petani, sedangkan 10 tangkai gerbera ex Holland berharga Rp. 15.000,- di tingkat petani.
 Tanaman ini juga dapat menjadi komoditas ekspor, selain sebagai bunga potong, bahan baku industri minyak wangi, sabun dan kosmetik.

 STANDAR PRODUKSI

 5.1. Ruang Lingkup,  standar meliputi klasifikasi , syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan pengemasan.
5.2. Klasifikasi dan Mutu Standar,  mutu dan pengepakan bunga untuk ekspor ke pasaran Internasional sangat ditentukan oleh negara pengimpor.
 5.3. Pengambilan Contoh,  Dari satu partai atau lot bunga gerbera yang terdiri atas maksimum 1.000 kemasan, contoh diambil secara acak sejumlah seperti tersebut dalam data di atas:
 a) Contoh yang diambil semua, jumlah kemasan bunga dalam partai 1-5.
 b) diambil sekurang-kurangnya 5, jumlah kemasan bunga dalam partai 6-100.
 c) diambil sekurang-kurangnya 7, jumlah kemasan bunga dalam partai 101-300.
 d) diambil sekurang-kurangnya 9, jumlah kemasan bunga dalam partai 301-500.
 e) diambil sekurang-kurangnya 10, jumlah kemasan bunga dalam partai 501-1001.
 Dari setiap kemasan contoh yang dipilih secara acak diambil sekurang-kurangnya tiga tangkai bunga. Untuk kemasan contoh dengan isi kurang dari tiga tangkai, diambil satu tangkai. Dari sejumlah tangkai yang terkumpul kemudian diambil secara acak contoh yang berjumlah sekurang-kurang lima tangkai diuji. Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat, yaitu orang yang telah dilatih terlebih dahulu dan diberi wewenang untuk melakukan hal tersebut.
 5.4. Pengemasan
 Ikatan bunga diselubungi dengan kertas khusus sleeves yang menutupi seluruh bagian bunga kecuali kuntum bunga bagian atas. Pangkal tangkai bunga diremdam dalam larutan pengawet misalnya larutan gula 6%. Tempat perendaman bersuhu udara dingin yaitu sekitar 14-25 derajat C selama 4 jam.
 Bunga yang telah diselubungi dikemas di dalam kardus karton/keranjang plastik dengan posisi tegak. Pengangkutan dilakukan dengan kendaraan berpendingin pada suhu udara 7-8 derajat C dengan kelembaban udara 60-65%.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel