-->

Ads

PERAN MANIPULASI LINGKUNGAN BUDIDAYA SUPERINTENSIF KEPITING BAKAU (SCYLLA PARAMAMOSAIN) DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI KEPITING SOFT SHELL

PERAN MANIPULASI LINGKUNGAN BUDIDAYA SUPERINTENSIF

KEPITING BAKAU (SCYLLA PARAMAMOSAIN) DALAM UPAYA
PENINGKATAN PRODUKSI KEPITING SOFT SHELL

Istiyanto Samidjan
Program Studi Budidaya Perairan, Fak.Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip

Kondisi saat ini kepiting bakau (Scylla paramamosain) cangkang lunak merupakan salah satu jenis kepiting konsumsi yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Tingkat mortalitas yang masih tinggi 60 – 70%, disebabkan oleh lingkungan yang kurang layak dan pakan yang diberikan belum sesuai. Teknologi yang diterapkan oleh petani pembudidaya kepiting bakau masih sangat sederhana. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan adalah dengan manipulasi lingkungan terutama pH berbeda (6, 7, 8, 9) dengan diberi pakan buatan dengan sumber lemak nabati (oil corn). Sehingga mampu meningkatkan produksi kepiting cangkang lunak (soft shell). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui teknik manipulasi lingkungan pada pH berbeda terhadap kelulushidupan dan pertumbuhan (produksi) kepiting cangkang lunak (soft shell) dengan budidaya superintensif sistem batery. Materi yang digunakan adalah kepiting bakau (S. paramamosain) dewasa yang diperoleh dari hasil tangkapan nelayan di wilayah perairan Pidodo Kulon, Kendal berjumlah 60 ekor. Kepiting bakau ini berukuran berat tubuh kurang lebih 142.35g±1.95. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental yang dilakukan di lapangan, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan tersebut pH A (6) B (7), C (8), D(9) pH berbeda, dengan diberi pakan buatan dengan sumber lemak nabati 5% perbiomas/hari diberikan dengan frekuensi 2 kali perhari pada pagi dan sore hari. Data yang diperoleh adalah data pertumbuhan biomassa mutlak, kelulushidupan, FCR, PER, NPU dan data pengamatan kualitas air selama pemeliharaan 42 hari. Data dianalisis dengan analisis ragam. Penelitian dilakukan di tambak dengan sistem bateri dan padat penebaran 1 ekor/basket atau 25 ekor/m². Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi pakan berpengaruh yang sangat nyata (p<0,01) terhadap pertumbuhan mutlak, kelulushidupan kepiting bakau dan nilai konversi pakan. Pertumbuhan mutlak kepiting bakau tertinggi diperoleh dari perlakuan C (57.25±0.985 gr) dan Kelulushidupan kepiting bakau perlakuan B dan C (91.6667±2.887 %). Kualitas air selama pemeliharaan masih berada dalam kisaran yang layak untuk budidaya kepiting bakau cangkang lunak (soft shell).

Kata kunci: Kelulushidupan, Kepiting bakau (Scylla paramamosain), kualitas air, lemak nabati, manipulasi lingkungan, pH, Pertumbuhan, soft shell.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel