-->

Ads

PEMELIHARAAN KRABLET KEPITING BAKAU (SCYLLA PARAMAMOSAIN) DENGAN PERLAKUAN PHOTOPERIOD YANG BERBEDA

PEMELIHARAAN KRABLET KEPITING BAKAU (SCYLLA PARAMAMOSAIN) DENGAN PERLAKUAN PHOTOPERIOD YANG BERBEDA


Muslimin, Sulaeman dan Noor Bimo Adhiyudanto
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Maros
Jln. Makmur Dg Sitakka no.129 Maros Sulawesi Selatan

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi pertumbuhan dan sintasan krablet kepiting bakau (Scylla paramamosain) dengan perlakuan photoperiod yang berbeda.  Kegiatan ini dilakukan di Instalasi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau, Dusun Lawallu, Kec. Mangkoso Kab. Barru.  Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah krablet kepiting bakau umur 30 hari dengan bobot awal dan lebar karapaks adalah 0,02±0,1 g dan 0,04±0,1 mm.  Penelitian ini di desain dengan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan, di mana masing-masing perlakuan diulang  empat kali. Perlakuan photoperiod yang diujicobakan dalam penelitian ini adalah:
1.    Perlakuan  A (24 jam gelap)
2.    Perlakuan  B (18 jam gelap dan 6 jam terang)
3.    Perlakuan  C (12 jam gelap dan 12 jam terang)
4.    Perlakuan  D (24 jam terang)
Wadah yang digunakan dalam pemeliharaan krablet berupa toples berbahan kaca berukuran tinggi  22 cm dan diameter 15 cm dengan volume 3 L.  Wadah ini diisi air laut salinitas 32 ppt sebanyak 2 L/toples. Kepadatan larva dalam toples sebanyak 8 ekor/toples.  Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari (pagi 08.00; sore 18.00 wita). Jenis pakan yang diberikan berupa potongan cumi-cumi, dengan dosis 15-5% dari bobot badan. Pergantian air dilakukan setiap hari sebanyak 60-70%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan photoperiod berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap laju pertumbuhan bobot krablet kepiting bakau.  Laju pertumbuhan tertinggi diperoleh pada perlakuan A(24 jam gelap) dengan nilai sebesar 8,7± 0,3 secara berurut perlakuan C(12 jam gelap; 12 jam terang) sebesar 8,3±0,8 dan perlakuan D(24 jam terang) sebesar 7,8±0,6 serta terendah pada perlakuan B 18 jam gelap; 6 jam terang) sebesar 6,6±0,8. Sedangkan sintasan krablet kepiting bakau tidak berpengaruh terhadap perlakuan photoperiod.  Sintasan krablet kepiting bakau tertinggi diperoleh pada perlakuan C (12 jam gelap;12 jam terang) sebesar 59±10.  

Kata kunci: Kepiting Bakau, krablet, photoperiod

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel