-->

Ads

REKAYASA TEKNOLOGI BUDIDAYA KEPITING BAKAU SOFT SHELL BERBASIS PAKAN BUATAN DENGAN SUMBER LEMAK HEWANI DENGAN CLOSED SYSTEM YANG RAMAH LINGKUNGAN

REKAYASA TEKNOLOGI BUDIDAYA KEPITING BAKAU SOFT SHELL  BERBASIS PAKAN BUATAN DENGAN SUMBER LEMAK  HEWANI  DENGAN  CLOSED SYSTEM YANG RAMAH LINGKUNGAN


 Istiyanto Samidjan
Program Studi Budidaya Perairan,Fak.Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip 
Jalan Hayam Wuruk 4A Semarang, Telp 024-8311525, HP.081390713299
Email: istiyanto_samidjan@yahoo.com

Produksi kepiting Bakau (Scylla paramamosain) cangkang lunak (Soft shell) saat ini sangat berkembang dengan baik dan merupakan salah satu komoditi unggulan eksport Indonesia. Teknik budidayanya saat ini masih tergantung pada pakan buatan bersumber lemak hewani (oil cod) dan teknik rekayasa lingkungan menggunakan biofiltrasi biologi untuk mengolah air secara closed system sangat baik untuk meningkatkan kelulushidupan kepiting dan produksi softshell. Permasalahannya adalah tingkat mortalitas yang masih tinggi 70 – 80 %, disebabkan oleh pakan yang diberian belum sesuai dan lingkungan yang jelek. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan adalah aplikasi berbagai dosis formula pakan buatan dengan sumber lemak hewani (1% s/d 7% Perbiomass/perhari) dapat meningkatkan produksi kepiting soft shell (cangkang lunak) dan perbaikan lingkungan dengan biofiltrasi biuologi secara closed system. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh pemberian berbagai dosis pakan buatan dengan formula sumber lemak hewani dan manipulasi lingkungan (biofiltrasi bilogi) terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan kepiting bakau (S. paramamosain) dengan budidaya sistem batery.
Materi yang digunakan adalah kepiting bakau (S. paramamosain) dewasa yang diperoleh dari hasil tangkapan nelayan di wilayah perairan Pidodo Kulon, Kendal berjumlah 48 ekor. Kepiting bakau ini berukuran berat tubuh kurang lebih 144.3g±1.82. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental yang dilakukan di lapangan, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan yaitu perlakuan A (pakan buatan 1%Perbiomas/hari), perlakuan B (3% Perbiomass /hari), perlakuan C (5%perbiomass/hari), D (1% perbiomass/hari dan perlakuan E (kontrol diberi ikan kuniran 3% perbiomass/hari).  Data yang diperoleh adalah pertumbuhan biomassa mutlak, laju pertumbuhan harian, kelulushidupan, FCR, NPU, PER dan data pengamatan kualitas air selama pemeliharaan 42 hari. Data dianalisis dengan analisis ragam. Penelitian dilakukan di tambak dengan sistem bateri dan padat penebaran 1 ekor/basket atau 25 ekor/m², pakan diberikan 2 kali  pada pagi dan sore.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan buatan dengan sumber lemak hewani pada berbagai dosis berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap pertumbuhan biomassa mutlak, kelulushidupan kepiting bakau. Pertumbuhan biomassa mutlak kepiting bakau tertinggi diperoleh dari perlakuan C  (5%perbiomass/hari), yaitu 55.26±0.764 gr dan kelulushidupan C (95.31±3.12 &)                       Kualitas air selama pemeliharaan masih berada dalam kisaran yang layak untuk budidaya kepiting bakau.
Kata kunci : Kepiting bakau, cangkang lunak, Pertumbuhan, Kelulushidupan.

KLONING GEN HORMON PERTUMBUHAN IKAN KERAPU TIKUS (CROMILEPTES ALTIVELIS) PADA VEKTOR EKSPRESI PROTEIN REKOMBINAN

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel