-->

Ads

pengertian seleksi tenaga kerja

seleksi tenaga kerja



pengertian seleksi tenaga kerja
seleksi dan penempatan merupakan fungsi batas atau fungsi dari komponen tentang rentang batas dari sistim.
sebagai sistim terbuka organisasi industri secara terus menerus berada dalam suatu proses interaksi, suatu proses pertukaran dengan lingkungannya, dan dengan sistim lainnya.
keluaran dari sistim diserap oleh lingkungan-nya/ sistim lainnya, sebaliknya keluaran dari sistim lainnya diserap oleh sistim sebagai masukan.
dalam proses interaksi ini sistim mempengaruhi dan dipengaruhi oleh sistim  lain disaring oleh batas atau komponen rentang batas.
fungsi batas/komponen rentang batas dari suatu sistim ialah:
1.            memberikan suatu tingkat otonomi dan kebebasan tertentu pada sistim
2.            menyaring dan mengendalikan masukan dan keluaran dari sistim
komponen2 rentang batas terdapat pada
tingkat managemen puncak, madya dan bawah dari organisasi industri dalam hubungannya dengan lingkungan atau sistim lainnya.
mereka juga beroperasi antara berbagai lapisan organisasi seperti lapisan pekerja dan lapisan managemen bawah, antara managemen bawah dan lapisan  managemen madya dsb.

lingkungan/sistim lain/subsistim 1
komponen batas dari subsistim/ subsistim 2
sistim/
subsistim 2
masaukan
proses
keluaran/masukan
pelamar atau tenaga kerja
seleksi dan penempatan
tenaga kerja yang memenuhi syarat


tujuan/sasaran seleksi tenaga kerja adalah:
suatu rekomendasi atau suatu keputusan untuk menerima atau menolak seseorang calon untuk pekerjaan tertentu berdasarkan suatu dugaan tentang kemungkinan2 dari calon untuk menjadi tenaga kerja yang berhasil pada pekerjaannya.

tugas seleksi:
menilai sebanyak mungkin calon untuk memilih seorang atau sejumlah orang yang paling memenuhi persyaratan pekerjaan yang telah ditetapkan semula.

tujuan/sasaran penempatan:
suatu rekomendasi atau keputusan untuk mendistribusikan para calon pada pekerjaan yang berbeda-beda berdasarkan suatu dugaan tentang kemungkinan2 dari calon untuk berhasil pada setiap pekerjaan yang berbeda.

tugas penempatan.
untuk menilai para calon dan untuk mencocokkan kualifikasi mereka dengan persyaratan yang telah ditetapkan semula dari setiap pekerjaan.

metoda seleksi tenaga kerja

 penggunaan formulir lamaran kerja dalam seleksi tenaga kerja
analis pekerjaan (lihat handout)
  • penilaian karya
  • penilaian prestasi
  • penimbangan unjuk kerja 
  • performance appraisal
 merupakan proses penilaian dari ciri2 kepribadian, perilaku kerja dan hasil kerja seorang, yang dianggap menunjang untjuk kerjanya, yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan tentang tindakan2 terhadapnya dibidang ketenagakerjaan..

tenaga kerja mempunyai interaksi dengan lingkungan kerjanya, lingkungan kerja fisik dan sosial .ini terlihat pada:
1.      kepribadian tenaga kerja yang dibawa kedalam sistim organisasi kerjanya
2.      perilakun tenaga kerja pada pekerjaannya yang merupakan hasil interaksi antara kepribadian dan lingkungan kerjanya yang berlangsung selama ia bekerja
3.      capaian atau prestasi tenaga kerja yang merupakan keluaran dari tenaga kerja


mengukur unjuk kerja seseorang dapat dilakukan berdasarkan:
A.        hasil atau produk kerja
B.        perilaku pekerjaan
C.        ciri2 kepribadian
D.       gabungan ketiga kategori

bordman dan melnick (1990) mengusulkan satu rumusan tentang produktivitas:
pri = tbi x qi
productivity rating index (pri),
tbi = time based index
qi =  quality index
tbi = et:at
tbi ,  merupakan ukuran untuk kuantitas
et= waktu yang diperkirakan untuk penyelesaian tugas 
at =  waktu aktual untuk menyelesaikan tugas

untuk kualitas atau mutu indikatornya merupakan  sasaran2 dari keandalan, biaya per tugas, eloquence (makin sedikit unsur yang digunakan dalam penyelesaian makin baik), spin-offs dan perbandingan antara biaya dan kemaslahatan (cost/benefit ratio).
nilai yang diberikan untuk mutu hanya 3.
nilai 0 dibeikan jika sasaran kualitas tidak tercapai, 1 jika sasaran kualitas dicapai dan 2 jika sasaran kualitas dilampauai.

mengkuantifikasi hasil kerja biasanya dilakukan berdasarkan bentuk penimbangan karya yang digunakan dalam sistim managemen berdasarkan sasaran atau mbo.

teknik lain ialah dengan menggunakan perilaku pekerjaan sebagai unsur untuk  dinilai.
dasarnya ialah bahwa perilaku pekerjaan yang efektif, yaitu perilaku yang mengarah ke ketercapainya hasil yang diharapkan/perilaku yang tidak efektif bahkan perilaku yang justru menimbulkan kerugian.

ciri2 kepribadian juga dapat menjadi dasar dalam penilaian karya, karena dianggap perlu dimiliki oleh karyawan agar ia dapat berhasil
contohnya kepemimpinan, kecermatan, inisiatif stabilitas emosi dsb.

kegiatan penimbangan karya biasanya dilakukan pada akhir masa perioda penimbangan yangn pada umumnya berlangsung satu tahun

fungsi penilaian karya sebagai sistim kendali, ysaiyu mengandalikan, mengarahkan serta memantau perilaku tenaga kerja, sedangkan tujuan perusahaan duharapkan dapat tercapai melalui pelaksanaan pekerjaan dari tenaga kerja.
nfaat penilaian karya untuk:
organisasi
tenaga kerja
manager./ata-san penimbang
sehub.dgn tujuan dan strategi org.
balikan berdasarkan asas keadilan
dpt berkomu-nikasi dgn staf/bawahan


memberi data:
-tenaga kerja berbakat
-bidang yang produktivitas perlu diting-katkan
wahana utk merencanakan masa depan
memotivasi tenaga kerja


mempererat hubungan
tujuan penimbangan karya (cascio 1989) berorientasi kemasa lalu dan masa depan serta kepentingannya untuk berbagai pihak

pihak
orientasi masa lalu
orientasi masa depan

tenaga kerja
data tentang kekuatan dan kelemahan da-lam jangka waktu terten-tu
data penimba-ngan karya untuk pengam-bilan keputu-san tenaga kerja dimasa yad.
organisasi kerja
membantu mendiagnosis masalah2 organisasi
untuk mengab-sahkan test untuk seleksi dan untuk ke-absahan pera-malan

  

teknik2 penimbangan karya

. teknik2 relatif/nisbi
a. group order ranking           b. individual ranking                      c. paired comparison

A.           penggolongan dapat ‘sangat baik’, ‘baik’ ‘kurangt’ atau ‘sangat kurang’ mis. dengan perbandingan 10%, 20%, 40%, 20% dean 10%.
kebaikan:
mencegah timbulnya kesalahan konstan atau hanya dalam satu kelompok saja.
kelemahannya:
kalau yang ditimbang sedikit, maka semua bisa masuk dalam satu kelompok, baik semua (leniency), sedang semua (central tendency) atau buruyksemua (strictness)  dan orang yang dinilai baik karena dibandingkan dengan kelomok lain yang sangat baik , maka ia yang paling buruk.

B.           berdasarkan penilaian umum dari penilai menetapkan urutan tenaga kerja dari yang paling baik ke yang paling tidak baik.
C.           setiap tenaga kerja dibandingkan dengan setiap tenaga kerja lainnya dan ditentukai dengan pasangannya. jumlah pasangan yang dibandingkan ialah: [ n x (n-1)] : 2
n = jumlah tenaga kerja yang ditimbang.
jika jumlah pasangan yang akan dinilai, maka hasilnya 15 dan jika seorang dinilai lebih baik (>) dari pasangannya maka nilainya 3, jika sama (=) nilainya 2 dan jika lebih rendah (<) nilainya 1.


ali
bob
cici
didi
evi
fifi

ali

=2
>3
=2
<1
=2
10
bab
=2

=2
=2
<1
=2
9
cici
<1
=2

=2
<2
=2
8
didi
=2
=2
=2

<1
<1
8
evi
>3
>3
>3
>3

=2
14
fifi
=2
=2
=2
>3
=2

11

 kebaikan:
  • sama dengan teknik relatif lainnya
 kelemahannya:
  • kalau jumlah tenaga kerja yang harus dinilai besar maka akan ada banyak pasangan
 teknik2 absolut
sarnya tidak ada perbandingan antar tenaga kerja (robbins, 1982).

a. essay appraisal                                     
b. critical
c.grapghic 
d. behavior anchoring

A.           essay appraisal/ penimbangan karangan.

penimbang membuat kjarangan tertulis berisikan kekuatan dan kelemahan prestasi tenaga kerja  yang lalu, saran2 perbaikan dan peningkatan.
kebaikan:
bentuknya sederhana

kelemahannya:
karena tidak berstruktur, maka hasih dari berbagai penilai akan bervariasi dalam hal panjang dan isi, hingga tenaga kerja sukar diperbandingkan.
penilai memiliki kepandaian  menulis yang berbeda.

B.           critical incident appraisal/ penimbangan  peristiwa penting.

pokok perhatian ialah pada teknik  perilaku kunci/inti yang membedakan tenaga kerja melakukan tugasnya dengan efektif dibanding dengan tenaga kerja lainnya yang tidak melakukan tugasnya dengan efektif.
perilaku yang dinilai harus dapat diukur dan dinilai dan bukan merupakan ciri kepribadian yang samar2.

kebaikan:
*yang ditimbang adalah perilaku efektif.
*dari seperangkat peristiwa yang penting dapat diteliti mana perilaku yang sudah baik dan mana yang bukan dan mana yang memerlukan pengembangan.

kelemahan:
·         penilai harus secara teratur menulis peristiwa2 penting dan ini menuntut waktu
·         karena tidak dapat dikuantifikasikan tidak dapat digunakan dalam perbandingan.

B.      rating scales/skala pengharkatan grafis.

teknik ini paling sering digunakan. dapat digunakan untuk menimbang faktor2 pelaksanaan pekerjaan seperti kerja sama, loyalitas, keterandalan, pengetahuan tentang pekerjaan, kualitas dan kuantitas pekerjaan.
ciri2 tidak boleh bersifat abstrak/harus dapat disebut dalam perilaku khusus yang dapat diamati dan diukur.
setiap faktor mempunyai skala yang sama, yang bervariasi antara empat dan enam, dalam bentuk kotak2 atau huruf b,c,s,k atau angka 4,3,2,1.

kebaikan:
*teknik ini memakan banyak waktu untuk dikembangkan dan untuk digunakan.
*dapat dibuat analisis dan perbandingan kuantitatif

kelemahannya.
* faktor2 yang harus dinilai sering abstrak dan ambigious
*faktor2 yang harus dinilai sering dirasakan tidak  berhubungan dengan keberhasilan dalam pekerjaan.

C.      behaviour anchoring rating scale/ skala pengharkatan perilaku yang dijangkarkan.

teknik ini mengkombinasikan skala pengharkatan grafis dengan penilaian peristiwa penting.
bedanya dengan skala pengharkatan grafis, pekerjaan diuraikan dalam beberapa demensi, dan tidak dalam faktor2 pelaksanakan pekerjaan.
untuk setiap demensi disusun skala  dan pada setiap jangkar dari skala ditulis perilaku tertentu yang khas untuk suatu pekerjaan.
perilaku tersebut diperoleh melalui teknik peristiwa penting dan disusun melalui harkat/nilai efektivitasnya yang berbeda-beda.
kebaikan:
*yang ditimbang merupakan perilaku efektif
*dari skala tiap demensi pekerjaan dapat dinilai mana perilaku yang sudah benar/baik mana yang memerlukan pengembangan dan peningkatan.
dapat dibuat analisis dan perbandingan kuantitatif.

kelemahan:
*proses pengembangan skala pengharkatan nperilaku yang dijangkarkan menurut waktu dan biaya.
*berlaku untuk satu jenis pekerjaan. untuk pekerjaan lain perlu dikembangkan skala tersendiri.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel